KOMPAS.com - Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah kondisi tubuh ketika tekanan darah mencapai 90/60 mmHg atau lebih rendah.
Angka 90 mmHg menunjukkan tekanan sistolik, yakni tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sedangkan, angka 60 mmHg menunjukkan tekanan diastolik, yaitu tekanan saat jantung relaksasi dan menerima darah yang kembali dari seluruh tubuh.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
Sama seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, tekanan darah rendah adalah kondisi yang tak baik jika dibiarkan begitu saja.
Bagi banyak orang, tekanan darah rendah yang tidak normal dapat menyebabkan pusing dan pingsan.
Sementara, dalam kasus yang parah, tekanan darah rendah bisa mengancam jiwa.
Deteksi dini gejala darah rendah bisa menjadi upaya untuk mendukung pengobatan dan kesembuhan.
Melansir Mayo Clinic, bagi sebagian orang, tekanan darah rendah menandakan adanya masalah yang mendasarinya.
Hal ini bisa jadi benar terutama jika tekanan darah turun secara tiba-tiba atau disertai dengan sejumlah tanda.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Ibu Hamil?
Berikut gejala darah rendah yang perlu diwaspadai:
Sementara itu, hipotensi ekstrim dapat mengakibatkan syok, kondisi yang mengancam jiwa.
Tanda dan gejala syok yang baik diketahui di antaranya meliputi:
Baca juga: 3 Penyebab Darah Tinggi dan Denyut Nadi Rendah
Lantas, kapan harus ke dokter?
Jika Anda merasakan tanda atau gejala darah rendah, sebaiknya jangan ragu untuk dapat menemui dokter karena kondisi itu bisa menunjukkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Dokter bisa membantu menemukan pengobatan yang terbaik untuk darah rendah Anda.