KOMPAS.com - Memiliki perut buncit memang dikeluhkan banyak orang.
Selain mengganggu ruang gerak, perut buncit juga bisa mengganggu penampilan.
Pada dasarnya, perut buncit disebabkan oleh penumpukan lemak yang terjadi di perut.
Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk Penyebab Perut Buncit
Mengutip studi berjudul “Ratio of visceral-to-subcutaneous fat area predicts cardiovascular events in patients with type 2 diabetes”, lemak perut adalah jenis lemak yang sangat berbahaya.
Selain itu, lemak perut berhubungan kuat dengan penyakit berbahaya, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, menghilangkan lemak di perut sangat penting bagi kesehatan.
Bagi pria, ukuran normal lingkar perut adalah 102 cm dan bagi wanita 88 cm.
Apabila melebihi angka tersebut, bisa dikatakan sebagai obesitas abdominal, yakni obesitas karena kelebihan lemak di perut atau secara umum disebut sebagai perut buncit.
Penyebab perut buncit sebenarnya ada bermacam-macam mulai dari gen sampai gaya hidup.
Namun, sebagian besar penyebab perut adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Dilansir dari Medical News Today, berikut ini beberapa penyebab perut buncit.
Diet rendah protein dan tinggi karbohidrat dapat memengaruhi berat badan.
Protein membantu seseorang merasa kenyang lebih lama dan orang yang tidak memasukkan protein tanpa lemak dalam makanannya dapat makan lebih banyak secara keseluruhan.
Baca juga: 6 Variasi Olahraga untuk Mengecilkan Perut Buncit
Selain itu, lemak trans dapat menyebabkan peradangan dan obesitas.
Lemak trans ada di banyak makanan, termasuk makanan cepat saji dan makanan yang dipanggang.
The American Heart Association merekomendasikan agar orang mengganti lemak trans dengan makanan gandum utuh yang sehat dan lemak tak jenuh.
Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit lever dan peradangan.
Sebuah laporan tahun 2015 berjudul “Alcohol Consumption and Obesity: An Update” menemukan bahwa minum alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan perut buncit pada pria.
Jika seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar, berat badannya akan bertambah .
Gaya hidup yang tidak aktif menyulitkan seseorang untuk membuang lemak berlebih sehingga menyebabkan penumpukan lemak di perut.