Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Potensi Manfaat Biji Alpukat bagi Kesehatan

Kompas.com - 31/05/2021, 09:00 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak hanya nikmat, alpukat merupakan salah satu buah yang mengandung segudang nutrisi.

Tak mengherankan apabila buah satu ini sangat populer di seluruh dunia.

Namun, selain daging buahnya, biji alpukat ternyata juga mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh.

Baca juga: Manfaat Alpukat untuk Ibu Hamil

Melansir dari sebuah studi berjudul “Avocado (Persea americana) seed as a source of bioactive phytochemicals”, biji alpukat mengandung berbagai asam lemak, serat, karbohidrat, dan sejumlah kecil protein yang baik.

Selain itu, biji alpukat juga kaya akan fitokimia, yakni zat yang diproduksi tanaman untuk melindungi diri.

Zat ini memiliki potensi antioksidan yang baik bagi kesehatan.

Baca juga: Sebelum ke Malaysia, Prabowo Arahkan Pesawat Kepresidenan ke Bengkulu Jemput Asprinya

Selain itu, ada beberapa potensi manfaat lain dari biji alpukat untuk kesehatan.

Berikut ini beberapa di antaranya, seperti dikutip dari Healthline.

1. Mengontrol tekanan darah

Di Nigeria, biji alpukat digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi. 

Baca juga: Cara Terdaftar Jadi Penerima Dana PIP, Siswa SD-SMA Ikuti Langkah Ini

Mereka biasanya mengonsumsi biji alpukat dalam bentuk bubuk.

Menurut sebuah studi berjudul “Vasorelaxant action of aqueous extract of the leaves of Persea americana on isolated thoracic rat aorta”, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak biji alpukat dapat membantu mengendurkan pembuluh darah.

Hal ini berarti, biji alpukat dapat membantu menurunkan tekanan darah, faktor utama penyebab penyakit jantung.

Baca juga: 6 Khasiat Alpukat untuk Kulit

2. Mengobati kanker

Mengutip Medical News Today, peneliti menemukan bahwa kulit biji alpukat mengandung berbagai senyawa kimia yang dapat membantu membunuh virus, memerangi masalah jantung, dan bahkan mengobati kanker.

Dalam sebuah konferensi yang diadakan di Washington DC, Amerika Serikat bertajuk 254th National Meeting & Exposition of the American Chemical Society, para peneliti mengungkapkan temuannya tersebut.

Para peneliti mengidentifikasi 116 senyawa dalam minyak kulit biji alpukat yang sebagian besar dapat bermanfaat bagi kesehatan.

Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai

Beberapa senyawa yang diidentifikasi antara lain behenyl alcohol, dodecanoic acid, dan heptacosane.

Behenyl alcohol digunakan dalam pengobatan antivirus, dodecanoic acid dikenal untuk meningkatkan kolesterol “baik”, dan heptacosane telah menjanjikan untuk membunuh tumor.

3. Mengontrol gula darah

Menurut sebuah studi berjudul “Hypoglycaemic and Tissue-Protective Effects of the Aqueous Extract of Persea Americana Seeds on Alloxan-Induced Albino Rats”, biji alpukat dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus diabetes.

Dalam penelitian terhadap tikus tersebut terbukti bahwa biji alpukat dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah tikus yang menderita diabetes.

Baca juga: Fakta Nutrisi Alpukat yang Menjadikannya Superfood

Satu penelitian lainnya berjudul “Effects of aqueous avocado pear (Persea americana) seed extract on alloxan induced diabetes rats” menunjukkan hal yang sama.

Biji alpukat memiliki khasiat yang sama efektifnya dengan obat anti-diabetes

4. Antijamur

Dalam studi berjudul “Chemical composition, toxicity and larvicidal and antifungal activities of Persea americana (avocado) seed extracts”, biji alpukat diketahui dapat menghambat pertumbuhan jamur.

Baca juga: Rupiah Terus Melemah, Hampir Sentuh 17.000 per Dollar AS

Penelitian terhadap tabung reaksi tersebut mengungkapkan bahwa secara khusus, biji alpukat dapat menghambat jamur Candida albicans, yakni jamur yang sering menyebabkan masalah pada usus.

Cara mengolah

Meskipun temuan ini menjanjikan, perhatikan bahwa itu didasarkan pada penelitian tabung reaksi dan hewan.

Baca juga: Apakah Niat Puasa Syawal dan Puasa Senin Kamis Boleh Digabung?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biji alpukat tidak memiliki efek toksik atau beracun terhadap hewan.

Namun, penelitian terhadap manusia perlu dilakukan lebih lanjut.

Sebab, beberapa pihak masih mengkhawatirkan efek samping yang mungkin terjadi terhadap manusia.

Baca juga: 10 Manfaat Alpukat untuk Kesehatan

Sebuah studi berjudul "A review of implications of antiquality and toxic components in unconventional feedstuffs advocated for use in intensive animal production in Nigeria" mengungkapkan bahwa beberapa senyawa tanaman dalam biji alpukat, seperti trypsin inhibitors dan cyanogenic glycosides, mungkin berbahaya.

Akan tetapi, jika Anda ingin mencoba mengonsumsinya, biji alpukat sangat keras sehingga memerlukan teknik khusus untuk mengolahnya.

Pertama, biji alpukat perlu dikeringkan dalam oven dengan suhu tinggi selama beberapa jam.

Baca juga: Samuel Rizal Ungkap Alasan Sengaja Tak Datang ke Pemakaman Stevie Agnecya

Beberapa orang mengeringkan biji dalam oven selama dua jam pada suhu 121 celsius.

Setelah biji dikeringkan, biji tersebut dapat dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam blender atau food processor sampai menjadi bubuk.

Bubuk tersebut kemudian dapat ditambahkan ke smoothies atau digunakan dalam teh, saus, atau makanan lainnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau