Gangguan pendengaran yang dikaitkan dengan tinitus masih diselidiki oleh para peneliti.
Namun, hilangnya frekuensi suara tertentu menyebabkan perubahan spesifik dalam cara otak memproses suara.
Tinnitus mungkin merupakan cara otak untuk mengisi frekuensi suara yang hilang yang tidak lagi diterima dari sistem pendengaran.
Penyumbatan di liang telinga dapat menyebabkan penumpukan tekanan di telinga bagian dalam, yang memengaruhi fungsi gendang telinga.
Selain itu, benda yang menyentuh gendang telinga secara langsung dapat mengiritasi organ dan menimbulkan persepsi gejala tinitus.
Cedera parah pada kepala atau leher dapat menyebabkan masalah saraf, aliran darah, dan otot yang menimbulkan persepsi tinnitus.
Pasien yang mengalami trauma kepala dan leher sering kali mjuga mengalami sensasi suara tertentu di telinganya.
Tinnitus yang terkait dengan masalah kepala, leher, atau gigi terkadang disebut sebagai tinnitus somatik.
Baca juga: 3 Cara Atasi Kecemasan yang Mengganggu Tidur
Tinnitus somatik juga bisa disebabkan oleh gangguan sendi temporomandibular.
Sendi temporomandibular adalah tempat rahang bawah terhubung ke tengkorak, dan terletak di depan telinga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.