Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2021, 18:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com – Kram kaki adalah kondisi ketika otot kaki berkontraksi dengan sendirinya.

Pada kejadian kram, biasanya akan ditemukan benjolan keras di titik nyeri. Itulah otot yang berkontraksi.

Merangkum Mayo Clinic, kram kaki biasanya terjadi karena suatu alasan.

Baca juga: 6 Penyebab Kaki Kram Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Ini bisa termasuk:

  • Penggunaan otot yang berlebihan
  • Dehidrasi atau kekurangan cairan
  • Otot tegang karena kaki bertahan di satu posisi dalam waktu yang lama

Seseorang mungkin juga mengalami kram otot karena tidak mendapatkan cukup elektrolit, seperti kalium atau magnesium.

Mineral ini diketahui dapat membantu otot bekerja lebih lancar, dan cairan diperlukan untuk membantu tubuh memproses mineral tersebut.

Meski sebagian besar kasus kram kaki tidak berbahaya, ketidaknyamanan ini bisa saja menjadi gejala suatu penyakit yang mengkhawatirkan.

Apa saja itu?

  • Pasokan darah tidak lancar karena penyempitan pembuluh darah arteri yang mengalir ke kaki
  • Tekanan di saraf tulang belakang
  • Diabetes
  • Hipotiroidisme

Orang yang berusia 65 atau lebih memiliki risiko lebih besar untuk mengalami masalah kesehatan ini.

Baca juga: 9 Tanda Awal Diabetes yang Perlu Diwaspadai

Cara mengatasi kaki kram

Jika frekuensi kram mengganggu Anda, sebaiknya segera beri tahu dokter.

Dokter bisa membantu mencari tahu penyebab kaki kram Anda dan mengobatinya dengan tepat.

Tapi di sisi lain, ada juga beberapa pengobatan yang bisa Anda coba sendiri di rumah.

Merangkum Health Line, berikut ini adalah beragam pilihan cara mengatasi kaki kram yang bisa dipertimbangkan:

1. Lakukan peregangan

Saat mengalami kram kaki, coba rilekskan otot yang kram.

Hentikan aktivitas apa pun yang mungkin menyebabkan kram dan regangkan otot dengan perlahan.

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

Anda bahkan dapat memijat otot saat melakukan peregangan atau setelah selesai melakukannya.

Pertimbangkan untuk menempelkan bantal pemanas juga ke area otot yang kram setelah melakukan peregangan untuk mendukung penanganan.

Jika otot betis Anda kram di tengah malam, coba berdirilah dan perlahan-lahan ringankan beban di bagian kaki yang kram. Setelah itu, dorong tumit ke bawah dan regangkan otot.

2. Tambah asupan magnesium

Jika Anda sering mengalami kram kaki yang tidak berhubungan dengan kondisi yang lebih serius, Anda dapat mencoba menambahkan lebih banyak magnesium ke dalam makanan Anda.

Kacang dan biji-bijian adalah makanan yang mengandung magnesium tinggi.

Magnesium telah disarankan untuk mengobati kram otot terutama pada wanita hamil. Tetapi, saran ini masih memerlukan penelitian lebih banyak.

Di samping itu, lebih baik bicaralah dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen magnesium jika Anda sedang hamil.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Magnesium Tinggi

3. Kompres panas

Banyak ahli terapi fisik merekomendasikan juga penggunaan magnesium di bagian luar tubuh untuk mengatasi kaki kram.

Penggunaan magnesium ini bisa dalam bentuk garam Epsom.

Coba oleskan “obat kuno” ini ke kain basah dan tekan ke otot yang kram, atau tambahkan beberapa ke bak mandi air panas untuk berendam.

Faktanya, berendam air panas dapat memberikan kelegaan bagi banyak orang, dengan atau tanpa garam Epsom.

Panas kering dalam bentuk bantal pemanas juga bisa membantu memberikan kelegaan saat mengalami kram.

Untuk diperhatikan, jika Anda menderita diabetes, cedera tulang belakang, atau kondisi lain yang mungkin membuat Anda tidak merasakan panas, bantal pemanas bukanlah pilihan yang baik.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Natrium Tinggi

4. Hidrasi

Cara lain yang mungkin bisa menghentikan kram kaki adalah dengan perbanyak minum air putih.

Cairan memungkinkan fungsi otot normal.

Jadi, Anda mungkin perlu menyesuaikan berapa banyak cairan yang Anda minum berdasarkan faktor-faktor, seperti cuaca, usia, tingkat aktivitas, dan obat yang sedang diminum.

5. Ayo bergerak

Berjalan-jalan dapat membantu meredakan kram kaki dengan mengirimkan sinyal ke otot bahwa otot perlu rileks setelah berkontraksi.

Anda juga bisa mencoba berjalan kaki dengan tumit. Ini akan mengaktifkan otot-otot yang berlawanan dengan betis Anda, sehingga memungkinkannya untuk rileks.

Jika semuanya gagal dan Anda terus mengalami kram otot secara teratur, pertimbangkan untuk mendapatkan pijatan secara teratur guna membantu otot-otot Anda rileks.

Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau