Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Mengatasi Dehidrasi yang Baik Diketahui

Kompas.com - 13/04/2021, 12:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan.

Tubuh manusia kira-kira terdiri dari 75 persen air.

Tanpa air ini, tubuh tidak dapat bertahan hidup.

Baca juga: 18 Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

Air ditemukan di dalam sel, di dalam pembuluh darah, dan di antara sel.

Kandungan air yang ideal di dalam tubuh antara lain sangat diperlukan untuk:

  • Membantu kerja sistem pencernaan
  • Mengeluarkan kotoran dan racun dari dalam tubuh
  • Sebagai pelumas dan bantalan untuk persendian
  • Melembapkan jaringan-jaringan pada telinga, tenggorokan, dan juga hidung
  • Sebagai media transportasi nutrisi untuk sel-sel tubuh
  • Menjaga kulit tetap sehat

Merangkum Medical News Today, penyebab dasar dehidrasi adalah tidak minum cukup air, kehilangan terlalu banyak air, atau kombinasi keduanya.

Kadang-kadang tidak memungkinkan bagi seseorang untuk dapat mengonsumsi cukup cairan karena terlalu sibuk, tidak menerapkan strategi minum air putih yang baik saat puasa, kekurangan fasilitas atau tenaga untuk minum, maupun berada di daerah yang tidak memiliki air minum.

Penyebab tambahan dehidrasi meliputi:

  • Diare
  • Muntah
  • Berkeringat berlebih
  • Diabetes
  • Sering buang air kecil
  • Luka bakar

Baca juga: 10 Tanda Dehidrasi pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Dehidrasi adalah kondisi yang tak boleh dibiarkan begitu saja.

Jika tidak ditangani, dehidrasi bisa menyebabkan komplikasi serius.

Ini dapat mencakup:

  • Volume darah rendah
  • Kejang
  • Masalah ginjal
  • Cedera akibat suhu tinggi (Heat injury)
  • Kematian

Diagnosis dehidrasi

Dokter sering kali dapat mendiagnosis dehidrasi berdasarkan tanda dan gejala fisik.

Merangkum WebMD, jika Anda mengalami dehidrasi, Anda juga cenderung memiliki tekanan darah rendah, terutama saat berpindah dari posisi berbaring ke posisi berdiri, detak jantung yang lebih cepat dari biasanya, dan aliran darah ke anggota gerak berkurang.

Baca juga: 7 Penyebab Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

Untuk membantu memastikan diagnosis dan menentukan derajat dehidrasi, Anda mungkin akan dianjurkan menjalani tes lain, seperti:

  • Tes darah, di mana sampel darah dapat digunakan untuk memeriksa sejumlah faktor, seperti kadar elektrolit Anda, terutama natrium dan kalium, serta seberapa baik ginjal Anda bekerja
  • Urinalisis, yakni tes yang dilakukan pada urin Anda untuk membantu menunjukkan apakah Anda mengalami dehidrasi dan sampai sejauh mana. Urinalisis juga dapat memeriksa tanda-tanda infeksi kandung kemih

Cara mengatasi dehidrasi

Satu-satunya pengobatan yang efektif untuk dehidrasi adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau