Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Peradangan Kronis yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 02/06/2021, 12:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Health Line,
Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com – Dagi segi kesehatan, peradangan bisa baik dan buruk tergantung situasainya.

Si satu sisi, peradangan adalah cara alami tubuh untuk melawan hal-hal yang membahayakannya, seperti infeksi, cedera, dan racun dalam upaya menyembuhkan diri.

Merangkum Health Line, ketika ada sesuatu yang merusak sel-sel, tubuh kita akan melepaskan bahan kimia yang memicu respons dari sistem kekebalan kita.

Baca juga: 6 Makanan Penyebab Peradangan yang Perlu Diwaspadai

Respons ini meliputi pelepasan antibodi dan protein, serta peningkatan aliran darah ke area yang rusak.

Seluruh proses tersebut biasanya berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari dalam kasus peradangan akut.

Tapi di sisi lain, peradangan kronis dan berkelanjutan seiring waktu dapat berdampak negatif pada jaringan dan organ tubuh kita.

Peradangan kronis terjadi ketika respons pertahanan tubuh tetap ada, membuat tubuh kita selalu waspada.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peradangan kronis juga dapat berperan dalam berbagai kondisi, termasuk kanker.

Gejala peradangan kronis

Peradangan akut sering kali menyebabkan gejala yang terlihat, seperti nyeri, kemerahan, atau bengkak.

Tetapi gejala peradangan kronis biasanya lebih “halus”. Ini membuatnya mudah untuk diabaikan.

Baca juga: 8 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Radang Sendi

Dilansir dari Parsley Health, gejala peradangan kronis yang umum terjadi, meliputi:

1. Badan pegal-pegal

Badan pegal-pegal seperti nyeri otot dan nyeri sendi biasanya disebabkan oleh peningkatan peradangan sistemik.

Ketika sitokin meningkat di dalam tubuh, protein inflamasi imun yang berfungsi untuk menangkal infeksi ini dapat menyerang jaringan otot dan sendi yang menyebabkan kemerahan, bengkak, dan nyeri.

2. Ruam kulit

Ruam kulit seperti eksim atau psoriasis, adalah kondisi kulit inflamasi yang ditandai dengan kulit merah, kasar, dan bersisik.

Baik eksim maupun psoriasis terkait dengan hipersensitivitas sistem kekebalan.

Individu dengan kondisi ini lebih cenderung memiliki lebih banyak sel mast inflamasi yang bila diaktifkan, dapat memicu ruam kulit ke permukaan.

Baca juga: 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E Tinggi

3. Produksi lendir yang berlebihan

Saat meradang, selaput lendir akan menghasilkan dahak yang kental sebagai upaya untuk melindungi sel epitel di lapisan sistem pernapasan.

Reaksi ini dapat mengakibatkan hidung tersumbat atau pilek, batuk berdahak, dan bersin-bersin.

4. Energi rendah

Rasa lelah yang terus-menerus meski cukup tidur malam adalah petunjuk lain bahwa tubuh Anda sedang melawan peradangan kronis.

Sama seperti Anda merasa lesu saat sakit, saat Anda mengalami peradangan kronis, sistem kekebalan Anda tetap aktif dan terus bekerja “lembur” untuk mengatur responsnya.

Pada gilirannya, peradangan kronis dapat meningkatkan kebutuhan energi sel untuk memastikan regenerasi sel kekebalan yang cepat dan semakin menguras bahan bakar yang Anda butuhkan untuk merasa berenergi penuh.

5. Gangguan pencernaan

Masalah pencernaan yang umum termasuk perut kembung, sakit perut, sembelit, dan diare juga dapat menunjukkan masalah peradangan.

Peradangan kronis di seluruh tubuh dapat berkontribusi pada sindrom usus bocor atau permeabilitas usus yang dapat menyebabkan bakteri dan racun “bocor” melalui dinding usus ke seluruh tubuh.

Sebuah "usus bocor" selanjutnya dapat memicu peradangan sistemik yang sedang berlangsung dan berkontribusi pada gejala pencernaan seperti perut kembung dan buang air besar tidak teratur.

Berbagai gejala tersebut dapat berkisar dari ringan hingga parah dan berlangsung selama beberapa bulan atau beberapa tahun.

Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan
Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan
Health
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau