Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Terbaik untuk Turunkan Berat Badan Penderita Diabetes

Kompas.com - 03/06/2021, 06:00 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi penderita diabetes, mencapai dan mempertahankan berat badan ideal sangat penting.

Berat badan yang ideal membantu mengelola kadar gula darah dan mengurangi kemungkinan komplikasi, seperti stroke atau serangan jantung.

Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Mengonsumsi Madu?

Penderita diabetes yang ingin menurunkan berat badan harus melakukannya dengan aman.

Dilansir dari Medical News Today, mencoba menurunkan berat badan terlalu cepat atau terlalu ketat juga dapat menyebabkan masalah dengan kadar gula darah.

Obesitas merupakan faktor risiko diabetes tipe 2 dan tipe 1 .

Seorang penderita diabetes harus mempertimbangkan beberapa faktor saat memutuskan cara terbaik untuk menurunkan berat badan.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah usia, kesehatan secara umum, dan berapa banyak berat badan yang harus mereka turunkan.

Oleh karena itu, penderita diabetes perlu berbicara dengan praktisi kesehatan sebelum memulai rencana penurunan berat badan.

Diet penurunan berat badan terbaik untuk penderita diabetes adalah diet jangka panjang.

Berikut ini beberapa jenis diet yang harus dilakukan para penderita diabetes untuk menurunkan berat badan.

 

1. Diet Mediterania

Diet mediterania Diet mediterania

Diet Mediterania merupakan diet yang mengadaptasi makanan dan cara memasak dari beberapa tempat di Mediterania.

Secara umum, diet yang dilakukan hanya mengonsumsi makanan-makanan berikut.

Baca juga: 10 Makanan Pantangan Bagi Penderita Gagal Ginjal dan Diabetes

  • banyak sayuran
  • biji-bijian
  • buah dalam jumlah sedang
  • kacang-kacangan dan biji-bijian
  • rempah rempah
  • minyak zaitun
  • ikan
  • telur

Sebuah studi berjudul “Weight Management in Patients with Type 1 Diabetes and Obesity” mencatat bahwa diet Mediterania mungkin merupakan pendekatan yang berguna untuk menurunkan berat badan bagi penderita diabetes.

Para peneliti melakukan studi selama 2 tahun yang melibatkan 36 orang dewasa dengan obesitas dan diabetes tipe 2.

Para partisipan makan diet rendah karbohidrat, diet Mediterania, atau diet rendah lemak selama 2 tahun.

Diet mediterania adalah yang paling disukai untuk perubahan insulin dan menurunkan kadar glukosa.

Mereka yang mengikuti diet Mediterania juga kehilangan rata-rata 1,5 kilogram (kg) lebih banyak daripada mereka yang menjalani diet rendah lemak.

 

2. Diet rendah karbohidrat

Ilustrasi diet keto Ilustrasi diet keto

Diet rendah karbohidrat adalah program penurunan berat badan yang populer.

Biasanya, diet rendah karbohidrat membatasi asupan karbohidrat seseorang dan memperbanyak cakupan protein dan lemak sehat.

Beberapa makanan yang harus dihindari pada diet rendah karbohidrat adalah sebagai berikut.

Baca juga: 10 Buah dengan Indeks Glikemik Rendah yang Cocok untuk Penderita Diabetes

  • kentang
  • nasi
  • roti putih
  • kue
  • permen
  • roti bagel
  • spageti

Orang yang menjalani diet rendah karbohidrat harus makan banyak sayuran dan mendapatkan banyak protein dari ikan, daging tanpa lemak, dan telur.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat mungkin efektif dan aman untuk penderita diabetes.

Sebuah studi berjudul “A Randomized Pilot Trial of a Moderate Carbohydrate Diet Compared to a Very Low Carbohydrate Diet in Overweight or Obese Individuals with Type 2 Diabetes Mellitus or Prediabetes” melibatkan orang dewasa yang menderita prediabetes atau diabetes tipe2.

Mereka memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25.

Para partisipan makan makanan yang sangat rendah karbohidrat, tinggi lemak, tidak dibatasi kalori atau diet sedang, rendah lemak, dan dibatasi kalori.

Setelah 3 bulan, kelompok yang menjalani diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak kehilangan 5,5 kg.

Baca juga: Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi Pasien Diabetes selama Puasa

Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penurunan berat badan 2,6 kg untuk mereka yang mengikuti diet karbohidrat dengan lemak sedang atau rendah.

Selain itu, 44 persen dari mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat menghentikan setidaknya satu pengobatan diabetes.

Sangat penting untuk menyadari bahwa ada berbagai versi diet rendah karbohidrat.

Beberapa diet membatasi karbohidrat hingga serendah 20 gram atau kurang per hari, yang mungkin tidak cocok untuk semua orang.

 

3. Diet Paleolitik

Ilustrasi diet paleo Ilustrasi diet paleo

Pola makan Paleolitik atau "paleo" mencoba meniru pola makan yang dimakan orang ribuan tahun yang lalu ketika mereka harus berburu makanan.

Pokok diet paleolitik hanya mengonsumsi buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, dan ikan.

Baca juga: 4 Pola Diet Terbaik untuk Diabetes

Dalam sebuah studi kecil tahun 2013 berjudul “Subjective satiety and other experiences of a Paleolithic diet compared to a diabetes diet in patients with type 2 diabetes”, 13 orang dengan diabetes tipe 2 mengikuti diet paleo selama 3 bulan, kemudian beralih ke diet diabetes selama 3 bulan.

Para peneliti menemukan bahwa diet paleo lebih mengenyangkan per kalori daripada diet diabetes.

Peserta melihat penurunan berat badan yang lebih besar dengan diet paleo tetapi merasa lebih sulit untuk mempertahankannya.

 

4. Vegertarian atau vegan

Ilustrasi diet vegan. FREEPIK/YANALYA Ilustrasi diet vegan.

Vegetarian dan vegan diet menghilangkan daging dan fokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Orang yang mengikuti pola makan vegan menghilangkan semua produk hewani, termasuk susu dan telur.

Baca juga: 2 Jenis Pola Diet yang Tidak Disarankan untuk Pasien Diabetes

Pola makan vegetarian atau vegan dapat membantu penderita diabetes mencapai tujuan penurunan berat badan mereka.

Ulasan tahun 2017 berjudul “A plant-based diet for the prevention and treatment of type 2 diabetes” menyoroti manfaat makan pola makan nabati pada penderita diabetes.

Dalam sebuah penelitian, 99 orang dari berbagai usia makan baik pola makan vegan.
Setelah 22 minggu, peserta diet vegan kehilangan rata-rata 6,5 kg.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com