KOMPAS.com – Odinofagia (odynophagia) adalah gangguan di mana menelan terasa menyakitkan.
Seseorang mungkin akan merasakan sakit di tenggorokan, mulut, atau saluran makanan (kerongkongan) ketika menelan makanan, minuman, ataupun air liur.
Odinofagia bisa menjadi gejala dari banyak kondisi medis. Lokasi dan intensitas nyeri tergantung pada penyebabnya.
Baca juga: 10 Cara Mengobati Sakit Tenggorokan Secara Alami
Dalam beberapa kasus, odinofagia bisa sembuh dengan sangat cepat.
Namun, pada kasus lainnya, rasa sakit saat menelan ini bisa bertahan dalam jangka panjang dan menjadi indikasi kondisi kesehatan yang lebih serius.
Odinofagia berbeda dengan disfagia.
Merangkum Medical News Today, disfagia adalah saat seseorang merasa sulit menelan, sedangkan odinofagia adalah saat menelan terasa sakit.
Disfagia dapat terjadi bersamaan dengan odinofagia, tetapi kedua kondisi tersebut juga dapat terjadi secara terpisah.
Ketika odinofagia dan disfagia terjadi bersama-sama, ini berarti menelan terasa sulit dilakukan dan menyakitkan.
Disfagia sering kali lebih serius daripada odinofagia.
Disfagia dapat menyebabkan batuk atau tersedak. Dalam kasus ekstrim, kondisi tersebut dapat menyebabkan iritasi atau infeksi bakteri di paru-paru, yang dapat menyebabkan pneumonia.
Baik disfagia maupun odinofagia dapat disebabkan oleh infeksi atau peradangan. Namun, khusus disfagia, bisa juga menjadi gejala kecemasan dan bisa disebabkan oleh faktor psikologis.
Baca juga: 6 Bahaya Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
Gejala odinofagia bisa jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada penyebab rasa sakit.
Gejala umum odinofagia meliputi:
Ketika infeksi menyebabkan odinofagia, seseorang mungkin akan melihat tanda-tanda infeksi lain, seperti demam, kelelahan, dan perasaan tidak sehat secara umum.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan Akibat Asam Lambung
Dilansir dari Health Line, odinofagia kadang-kadang mungkin terkait dengan kondisi kecil, seperti salesma (common cold).
Dalam kasus seperti itu, nyeri menelan akan hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Menelan yang menyakitkan kronis mungkin terkait dengan penyebab lain yang mendasarinya.
Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan odinofagia.
Di antara kemungkinannya adalah:
1. Kanker
Terkadang menelan yang menyakitkan kronis adalah tanda awal kanker kerongkongan.
Rasa sakit ini disebabkan oleh tumor yang berkembang di kerongkongan Anda.
Kanker kerongkongan dapat berkembang akibat merokok dalam jangka panjang, penyalahgunaan alkohol, atau heartburn yang persisten.
Kanker kerongkongan juga bisa turun temurun atau akibat faktor genetik.
Baca juga: 5 Makanan Penyebab Kanker yang Harus Diwaspadai
2. Infeksi Candida
Infeksi candida adalah jenis infeksi jamur (ragi) yang mungkin terjadi di mulut Anda.
Infeksi ini dapat menyebar dan menyebabkan gejala di esofagus seperti nyeri saat menelan.
3. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
GERD adalah penyakit yang berkembang akibat sfingter bawah di kerongkongan tidak menutup dengan benar. Akibatnya, asam lambung bocor kembali ke kerongkongan.
Anda mungkin menderita GERD jika mengalami nyeri menelan bersama dengan gejala lain, seperti heartburn atau nyeri dada.
4. HIV
Masalah kerongkongan sering terjadi pada orang dengan HIV.
Menurut AIDS Education and Treatment Center (AETC) Program, infeksi Candida adalah penyebab paling umum masalah kerongkongan pada orang dengan HIV.
Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS
Kadang-kadang obat antiretroviral yang digunakan untuk mengobati HIV juga dapat menyebabkan refluks asam lambung. Ini kemudian dapat menyebabkan gejala lain seperti odinofagia.
5. Ulkus
Ulkus (ulcer) adalah luka yang dapat terjadi di mulut, tenggorokan, atau kerongkongan, serta lambung.
Ulkus juga dapat disebabkan oleh GERD yang tidak diobati.
Penggunaan obat antiinflamasi jangka panjang, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB), dapat meningkatkan risiko terjadinya ulkus.
Odinofagia juga dapat disebabkan oleh perawatan medis, seperti terapi radiasi untuk kanker.
Beberapa obat resep juga dapat menyebabkan rasa sakit saat menelan.
Odinofagia biasanya didiagnosis dengan endoskopi. Prosedur ini melibatkan kamera kecil berlampu yang disebut endoskop.
Endoskop dapat ditempatkan di tenggorokan Anda sehingga dokter bisa melihat kerongkongan Anda dengan lebih baik.
Selain endoskopi, dokter bisa jadi akan memesan tes lain yang terkait dengan dugaan penyebab nyeri menelan yang mendasarinya.
Baca juga: Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi saat Sakit Tenggorokan
Rencana perawatan yang tepat untuk odinofaagia tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Berikut ini beberapa cara mengobati odinofagia yang bisa dilakukan:
1. Penggunaan obat-obatan
Tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya, nyeri menelan dapat diatasi dengan obat-obatan.
Misalnya, obat resep yang digunakan untuk mengobati GERD dapat membantu mencegah asam lambung naik kembali ke faring dan kerongkongan.
Baca juga: 12 Gejala GERD pada Bayi dan Anak yang Perlu Diwaspadai
Pada gilirannya, Anda mungkin akan melihat rasa sakit saat menelan mereda.
Obat-obatan juga dapat digunakan untuk mengobati penyebab mendasar lainnya, seperti HIV dan infeksi. Infeksi Candida harus diobati dengan agen antijamur.
2. Operasi
Dalam kasus tumor atau karsinoma esofagus, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pengangkatan sel-sel ini.
Opsi ini juga dapat digunakan untuk GERD jika obat tidak membantu memperbaiki keluhan Anda.
3. "Waktu"
Jika dokter tidak mendeteksi masalah medis yang mendasarinya, rasa sakit saat menelan mungkin akan hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Kondisi ini biasa terjadi setelah mengalami pilek atau alergi parah.
Bicaralah dengan dokter jika Anda mengalami ketidaknyamanan berulang saat menelan.
Jika tidak diobati, odinofagia dan penyebab yang mendasarinya dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
Penurunan berat badan juga dapat terjadi dengan odynophagia.
Selain itu odinofagia mungkin dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti anemia, dehidrasi, dan kekurangan gizi.
Pasalnya, seseorang mungkin makan lebih sedikit karena ketidaknyamanan yang terkait dengan menelan.
Jika Anda menemukan ini masalahnya, sebaiknya temui dokter segera.
Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Sakit Tenggorokan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.