Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2021, 04:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Refluks asam lambung atau penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung naik dari lambung ke esofagus atau kerongkongan.

Melansir WebMD, penyakit asam lambung secara umum disebabkan oleh melemahnya otot bagian bawah kerongkongan yang disebut sfingter esofagus bagian bawah.

Dalam keadaan normal, otot berbentuk seperti cincin ini akan mengendur sehingga makanan dapat masuk dari kerongkongan ke dalam lambung. Lalu, setelah makanan turun ke lambung, katup akan menegang dan menutup.

Baca juga: 6 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Namun, begitu ada masalah, kinerja sfingter esofagus bagian bawah bisa terganggu sehingga tidak tertutup sempurna atau terkadang terbuka.

Saat katup ini tidak tertutup sempurna, asam yang diproduksi di lambung pun dapat naik ke kerongkongan.

Ada beberapa kondisi yang diyakini bisa memicu otot sfingter esofagus bagian bawah melemah.

Ini termasuk:

  • Obesitas
  • Kehamilan
  • Usia lanjut
  • Konsumsi makanan penyebab asam lambung
  • Merokok
  • Efek samping obat-obatan tertentu
  • Gastroparesis atau melemahnya otot dinding lambung sehingga pengosongan lambung melambat
  • Scleroderma, yakni suatu penyakit pada jaringan ikat
  • Hernia hiatus, yaitu masuknya bagian lambung ke rongga dada

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

Merangkum Medical News Today, asam lambung yang naik dari perut dapat mengiritasi lapisan esofagus.

Iritasi inilah yang bisa menyebabkan berbagai keluhan, termasuk sakit tenggorokan, batuk kering, dan sesak napas.

Refluks asam lambung juga bisa menyebabkan heartburn, rasa pahit di mulut, regurgitasi (perasaan ada cairan, makanan, atau asam lambung yang bergerak ke atas kerongkongan), gangguan pencernaan, dan kesulitan menelan.

Refluks asam lambung termasuk kondisi medis yang umum terjadi.

Seseorang mungkin akan menyadarinya ketika berbaring atau membungkuk atau setelah makan besar atau makan makanan pedas.

Baca juga: 6 Manfaat Makanan Pedas, Redakan Pilek hingga Cegah Penyakit Jantung

Cara mengatasi sakit tenggorokan akibat asam lambung

Heartburn adalah gejala paling umum yang terkait dengan penyakit asam lambung.

Tapi, sekitar 20-60 persen orang dengan asam lambung dilaporkan hanya mengalami gejala pada kepala dan leher tanpa heartburn.

Dalam kasus ini, salah satu keluhan yang dirasakan, yakni sakit tenggorokan.

Gejala sakit tenggorokan yang paling umum terkait dengan refluks asam lambung adalah benjolan di tenggorokan.

Gejala lainnya termasuk:

  • Sakit tenggorokan
  • Sensasi tersedak dan sesak di tenggorokan
  • Batuk kronis
  • Makanan menempel di tenggorokan
  • Mulut bau tidak sedap
  • Suara serak
  • Sensasi terbakar di mulut
  • Rasa asam karena air liur bercampur dengan asam dari perut
  • Ditemukan lendir di tenggorokan

Melansir Healht Line, untuk mengatasi sakit tenggorokan akibat asam lambung, akan lebih efektif jika pengobatan menyasar penyebab yang mendasari: refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Baca juga: 11 Makanan Penyebab Heartburn yang Perlu Diwaspadai

Baik pengobatan alami maupun penggunaan obat-obatan kimia dapat bekerja mengatasi asam lambung atau penyakit GERD dengan menghilangkan, mengurangi, atau menetralkan asam lambung. 

Proses ini pun kemudian diyakini dapat mengurangi gejala heartburn dan sakit tenggorokan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com