KOMPAS.com - Banyak wanita mengeluhkan vagina gatal sebelum menstruasi.
Pergeseran hormonal dapat menyebabkan kondisi ini terjadi.
Namun, dilansir dari Medical News Today, terkadang rasa gatal tersebut mungkin disebabkan oleh infeksi.
Baca juga: Bisakah Minyak Kelapa Atasi Vagina Kering?
Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan wanita mengalami gatal di vagina sebelum siklus menstruasi berlangsung.
Berikut beberapa penyebab vagina gatal sebelum menstruasi.
Menurut artikel berjudul “The Normal Menstrual Cycle and the Control of Ovulation”, tingkat estrogen mencapai puncaknya sekitar ovulasi.
Kemudian turun dengan cepat pada hari-hari menjelang menstruasi.
Hal ini dapat menyebabkan vagina kering.
Kondisi ini dapat menyebabkan vagina terasa nyeri dan gatal, terutama saat berhubungan seks.
Seseorang yang mendekati menopause juga dapat mengalami vagina kering.
Terkadang, wanita yang baru saja melahirkan juga merasakan vagina kering saat mereka melahirkan atau menyusui.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa menstruasi meningkatkan sensitivitas kulit.
Sebuah studi dari tahun 1991 berjudul “Menstrual cycle and skin reactivity” menemukan bahwa orang-orang pada hari pertama siklus menstruasi jauh lebih mungkin mengalami iritasi kulit.
Baca juga: 6 Penyebab Vagina Kering, Tak Selalu Terkait Menopause
Kondisi ini bisa jadi karena peradangan.
Tingkat peradangan naik dan turun selama siklus menstruasi seseorang.
Jika seseorang memiliki alergi, iritasi kulit, atau suatu masalah kulit lain, tingkat peradangan sebelum menstruasi dapat memperburuk gejala dan menyebabkan gatal-gatal.
Namun, hal ini masih terus dikaji oleh para peneliti.
Beberapa orang mengalami iritasi terkait produk menstruasi yang mereka gunakan.
Tampon dapat menyerap lubrikasi vagina secara alami, membuat vagina terasa kering dan gatal.
Demikian pula, produk yang mengandung pewangi atau parfum dapat menyebabkan reaksi pada orang dengan kulit sensitif atau alergi.
Jika iritasi hanya terjadi saat seseorang mendapatkan menstruasi, ini bisa berarti produk menstruasi yang mereka gunakan adalah biang keladinya.
Seseorang dapat mencoba beralih ke pembalut tanpa pewangi atau menstrual cup yang terbuat dari silikon.
Produk-produk ini cenderung tidak menyebabkan kekeringan atau reaksi kulit.
Baca juga: Vagina Bau Tak Sedap? Atasi dengan 3 Makanan Ini
Menurut sebuah studi berjudul “Vaginal Candidiasis”, infeksi jamur juga dapat menyebabkan vagina gatal.
Infeksi jamur ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kehamilan, diabetes, dan penggunaan antibiotik.
Infeksi jamur dapat terjadi kapan saja selama menstruasi.
Jika vagina dan vulva terasa gatal dan ada cairan kental, seseorang mungkin mengalami infeksi jamur.
Orang yang mengalami gatal pada titik yang sama selama menstruasi mungkin memiliki kondisi yang disebut vulvovaginitis siklik.
Menurut DermNet NZ, vulvovaginitis siklik merupakan istilah yang mengacu pada rasa terbakar dan gatal berulang pada vulva dan/atau vagina yang berulang pada fase yang sama dari siklus menstruasi.
Beberapa faktor dapat menyebabkan kondisi ini, termasuk apa pun yang mengubah keseimbangan bakteri kompleks pada vagina.
Antibiotik, kontrasepsi hormonal, produk kimia, dan beberapa penyakit kronis mungkin berperan.
Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Bau Vagina yang Tak Sedap
BV adalah infeksi bakteri pada vagina yang sering dialami wanita berusia 15–44 tahun.
Banyak orang dengan infeksi ini merasakan bau amis yang kuat, terutama setelah berhubungan seks.
Terkadang, gejalanya lebih buruk pada titik-titik tertentu dalam siklus seseorang, seperti sebelum menstruasi.
Beberapa orang dengan BV hanya memperhatikan bau, tetapi yang lain mungkin mengalami:
Beberapa infeksi menular seksual (IMS), seperti gonore, dapat menyebabkan gatal, keputihan, atau bau yang tidak sedap.
Infeksi ini biasanya terlihat untuk pertama kalinya sebelum menstruasi.
Sebagian besar IMS dapat diobati.
Jika seseorang memiliki gejala IMS, mereka harus menemui dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca juga: 7 Bau Vagina dan Artinya Bagi Kesehatan Reproduksi Wanita