Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Macam Penyakit Paru-paru dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 09/06/2021, 15:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Sarkoidosis
  • Fibrosis paru idiopatik
  • Histiositosis sel Langerhans
  • Bronchiolitis obliterans

Hal yang sama terjadi pada semua penyakit tersebut: Jaringan di paru-paru menjadi luka, meradang, dan kaku. Jaringan parut dapat berkembang di interstitium, yang merupakan ruang di paru-paru di antara kantung udara.

Saat jaringan parut menyebar, hal itu dapat membuat paru-paru lebih kaku, sehingga tidak dapat mengembang dan berkontraksi semudah dulu.

Baca juga: 12 Obat Batuk Herbal dari Bahan Makanan Rumahan

Gejala penyakit paru interstisial bisa meliputi:

Anda mungkin lebih berisiko terkena penyakit paru interstisial jika seseorang di keluarga Anda menderita salah satu penyakit ini, jika Anda merokok, dan jika Anda terpapar asbes atau polutan inflamasi lainnya.

Beberapa penyakit autoimun juga telah dikaitkan dengan penyakit paru-paru interstitial, termasuk rheumatoid arthritis, lupus, dan sindrom Sjogren.

Faktor risiko lain termasuk menjalani terapi radiasi untuk perawatan kanker dan minum beberapa obat seperti antibiotik.

Interstitial lung disease termasuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun, pengobatan yang lebih baru menjanjikan untuk memperlambat perkembangannya.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat

4. Hipertensi pulmonal

Hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi di paru-paru.

Tidak seperti tekanan darah tinggi biasa, yang memengaruhi semua pembuluh darah di tubuh, hipertensi pulmonal hanya memengaruhi pembuluh darah di antara jantung dan paru-paru.

Pembuluh darah ini menjadi menyempit dan terkadang tersumbat, serta kaku dan tebal.

Jantung Anda harus bekerja lebih keras dan mendorong darah dengan lebih kuat, yang meningkatkan tekanan darah di arteri dan kapiler paru.

Mutasi gen, obat-obatan, dan penyakit jantung bawaan semuanya dapat menyebabkan hipertensi pulmonal.

Penyakit paru-paru lain seperti penyakit paru-paru interstitial dan PPOK juga bisa menjadi penyebab hipertensi pulmonal.

Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti pembekuan darah, aritmia, dan gagal jantung.

Baca juga: 5 Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai

  • Faktor risiko hipertensi pulmonal meliputi:
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Memiliki riwayat penyakit dalam keluarga
  • Menderita penyakit paru-paru lain
  • Menggunakan obat-obatan terlarang
  • Minum obat tertentu, seperti obat penekan nafsu makan

Gejala hipertensi pulmonal meliputi:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Detak jantung cepat
  • Edema (bengkak) di pergelangan kaki

Penyakit hipertensi pulmonal tidak dapat disembuhkan, tetapi perawatan dapat membantu menurunkan tekanan darah ke tingkat yang lebih normal.

Pilihannya termasuk obat-obatan seperti pengencer darah, diuretik, dan dilator pembuluh darah. Pembedahan dan transplantasi dapat juga dilakukan sebagai upaya terakhir.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

5. Fibrosis kistik

Cystic fibrosis atau fibrosis kistik adalah penyakit paru-paru bawaan yang menyerang anak-anak yang baru lahir. Ini mengubah susunan lendir dalam tubuh. Bukannya licin dan berair, lendir pada penderita cystic fibrosis justru kental, lengket, dan berlebihan.

Lendir yang kental ini dapat menumpuk di paru-paru dan membuat penderita lebih sulit bernapas.

Dengan banyaknya bakteri di sekitarnya, kuman ini dapat tumbuh lebih mudah, meningkatkan risiko penderita terkena infeksi paru-paru.

Gejala fibrosis kistik biasanya dimulai pada masa bayi dan meliputi:

  • Batuk kronis
  • Mengi
  • Sesak napas
  • Batuk lendir
  • Pilek dada berulang
  • Infeksi sinus yang sering

Menurut NHLBIT, cystic fibrosis dapat memengaruhi organ lain selain paru-paru, termasuk hati, usus, sinus, pankreas, dan organ seks.

Baca juga: Mengapa Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung?

Dokter tahu bahwa fibrosis kistik disebabkan oleh mutasi gen yang biasanya mengatur kadar garam dalam sel.

Mutasi menyebabkan gen ini tidak berfungsi, mengubah susunan lendir dan meningkatkan garam dalam keringat.

Tidak ada obat untuk penyakit ini, tetapi pengobatan meredakan gejala dan memperlambat perkembangan.

Perawatan dini adalah yang terbaik, itulah sebabnya dokter sekarang secara teratur melakukan skrining untuk penyakit ini.

Pengobatan dan terapi fisik membantu mengencerkan lendir dan mencegah infeksi paru-paru.

6. Pneumonia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com