3. Fibroid rahim
Fibroid rahim adalah pertumbuhan non-kanker yang terbentuk di dalam rahim.
Masalah kesehatan ini tidak umum terjadi pada wanita yang telah melahirkan.
4. Infeksi
Pendarahan di antara dua siklus haid dapat pula mengindikasikan adanya infeksi pada organ reproduksi wanita.
Infeksi dapat menyebabkan peradangan dan pendarahan.
Penyebabnya antara lain:
Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai
5. Kanker
Meski jarang terjadi, kanker termasuk kondisi yang bisa menjadi penyebab pendarahan di luar siklus haid.
Kanker yang terjadi di salah satu organ ini dapat menyebabkan pendarahan:
6. Cedera
Jika kulit atau jaringan vagina rusak, bisa berdarah.
Cara paling umum untuk ini terjadi adalah selama seks penetrasi. Jauh lebih mungkin jika vagina kering.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Serviks Saran Dokter Obgyn
Tubuh wanita memproduksi pelumas alami yang mempersiapkan vagina untuk penetrasi seks.
Kekeringan vagina dapat disebabkan oleh banyak faktor termasuk kurangnya gairah, perubahan kadar hormon karena menopause, diabetes, atau pengobatan kanker.
7. Menopause atau perimenopause
Menopause biasanya terjadi di antara usia 45 dan 55. Hal ini ditandai sebagai waktu di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 1 tahun.
Perimenopause adalah periode menjelang menopause. Ini bisa bertahan hingga 10 tahun karena kadar hormon dalam tubuh berubah.
Tingkat hormon sering kali tidak stabil selama perimenopause. Ini dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, bercak, dan pendarahan hebat.