Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Penyebab Pendarahan di Luar Siklus Haid yang Bisa Terjadi

Kompas.com - 10/06/2021, 18:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Ada beragam kondisi yang bisa menjadi penyebab pendarahan di luar siklus haid.

Beberapa penyebab mungkin mudah diobati, tapi yang lain dapat menunjukkan kondisi mendasar yang serius.

Jika Anda melihat bercak atau pendarahan yang lebih berat di antara siklus haid, penting kiranya untuk bisa menemui dokter.

Baca juga: 7 Tanda Masa Subur pada Wanita

Dokter bisa membantu untuk mencari tahu penyebab pendarahan vagina di luar waktu normal siklus haid atau disebut metroragi secara pasti dan menentukan pengobatan paling tepat.

Siklus haid rata-rata berlangsung 21 hingga 35 hari. Menstruasi dapat terjadi selama beberapa hari hingga seminggu. Setiap pendarahan di luar ini dianggap tidak normal dan dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab pendarahan di luar siklus haid yang bisa terjadi:

1. Ketidakseimbangan hormon

Estrogen dan progesteron adalah dua hormon yang mengatur siklus haid wanita.

Wanita mungkin akan mendapati flek-flek darah keluar ketika hormon ini dalam kondisi tidak seimbang.

Beberapa hal berikut dapat memengaruhi keseimbangan hormon wanita:

  • Disfungsi ovarium
  • Gangguan kelenjar tiroid
  • Memulai atau menghentikan pil KB

Baca juga: Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Vasektomi

Selain itu, beberapa wanita mungkin akan melihat bercak selama ovulasi sebagai akibat dari perubahan hormonal.

Saat memulai segala jenis kontrasepsi hormonal, perdarahan abnormal dilaporkan biasa terjadi selama tiga bulan pertama.

Alat kontrasepsi tersebut antara lain:

  • Pil KB
  • Alat intrauterin
  • Koyo KB
  • Kontrasepsi implan atau injeksi

2. Komplikasi kehamilan

Komplikasi selama kehamilan dapat menyebabkan bercak darah keluar dari vagina.

Keguguran dan kehamilan ektopik dapat menyebabkan perdarahan.

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi menanamkan dirinya di tuba falopi, bukan di rahim.

Baca juga: 11 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari, Termasuk Jerawat?

Bercak selama kehamilan mungkin tidak berarti seorang wanita mengalami keguguran.

Namun, jika Anda sedang hamil dan mengalami pendarahan vagina, Anda harus segera menghubungi dokter.

3. Fibroid rahim

Fibroid rahim adalah pertumbuhan non-kanker yang terbentuk di dalam rahim.

Masalah kesehatan ini tidak umum terjadi pada wanita yang telah melahirkan.

4. Infeksi

Pendarahan di antara dua siklus haid dapat pula mengindikasikan adanya infeksi pada organ reproduksi wanita.

Infeksi dapat menyebabkan peradangan dan pendarahan.

Penyebabnya antara lain:

  • Infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual
  • Douching vagina (akibat membersihkan vagina dengan cairan campuran berbagai bahan kimia)
  • Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease) yang ditandai dengan peradangan pada organ reproduksi yang mengarah ke jaringan parut

Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai

5. Kanker

Meski jarang terjadi, kanker termasuk kondisi yang bisa menjadi penyebab pendarahan di luar siklus haid.

Kanker yang terjadi di salah satu organ ini dapat menyebabkan pendarahan:

  • Serviks
  • Vagina
  • Rahim
  • Ovarium

6. Cedera

Jika kulit atau jaringan vagina rusak, bisa berdarah.

Cara paling umum untuk ini terjadi adalah selama seks penetrasi. Jauh lebih mungkin jika vagina kering.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Serviks Saran Dokter Obgyn

Tubuh wanita memproduksi pelumas alami yang mempersiapkan vagina untuk penetrasi seks.

Kekeringan vagina dapat disebabkan oleh banyak faktor termasuk kurangnya gairah, perubahan kadar hormon karena menopause, diabetes, atau pengobatan kanker.

7. Menopause atau perimenopause

Menopause biasanya terjadi di antara usia 45 dan 55. Hal ini ditandai sebagai waktu di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 1 tahun.

Perimenopause adalah periode menjelang menopause. Ini bisa bertahan hingga 10 tahun karena kadar hormon dalam tubuh berubah.

Tingkat hormon sering kali tidak stabil selama perimenopause. Ini dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, bercak, dan pendarahan hebat.

8. Polip di leher rahim atau vagina

Polip adalah sebuah jaringan abnormal dan memiliki tangkai yang tumbuh di dalam tubuh.

Polip ini dapat berkembang di dalam rahim atau di leher rahim, yang merupakan struktur antara vagina dan rahim.

Dalam beberapa kasus, polip dapat menyebabkan pendarahan dan mungkin perlu diangkat.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Penis Gatal

9. Sindrom ovarium polikistik

Polycystic ovary syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, serta beberapa perdarahan di antara periode.

Gejala lain termasuk masalah kesuburan, penambahan berat badan, dan kulit berminyak atau jerawat.

10. Endometriosis atau adenomiosis

Kondisi kronis yang memengaruhi rahim, seperti endometriosis atau adenomiosis, dapat menyebabkan perdarahan atau bercak di antara periode menstruasi.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan periode menstruasi yang berat atau menyakitkan dan kram di antara periode.

11. Penyebab lainnya

Kemungkinan penyebab lain dari pendarahan vagina di luar waktu normal siklus haid atau bisa juga disebut metroragi, termasuk:

  • Stres ekstrim
  • Diabetes
  • Gangguan tiroid
  • Kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan

Baca juga: 6 Penyakit Tiroid dan Cara Mengatasinya

Kapan harus mencari bantuan dokter?

Setiap wanita sebaiknya berkonsultasi dengan dokter setiap kali mengalami pendarahan vagina yang tidak normal.

Penyebab pendarahan bisa serius dan harus ditentukan. Temui dokter segera jika Anda hamil dan mengalami pendarahan vagina.

Jika Anda memiliki gejala serius lainnya selain pendarahan, Anda mungkin memerlukan perhatian medis darurat. Ini termasuk:

  • Rasa sakit
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Demam

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com