Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2021, 07:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Chicken nugget adalah salah satu jenis makanan cepat saji yang cukup populer dan punya banyak penggemar.

Makanan ini punya tekstur lembut dari olahan daging ayam. Lalu, bagian luarnya dilapisi tepung sehingga terasa renyah saat digigit.

Cita rasa gurih makanan ini semakin menggugah selera ketika ditunjang peranan saus cocolan yang jamak disajikan beraneka rasa.

Ketika sudah mengudap makanan ini lengkap dengan sausnya, rasanya tak cukup sebiji dan rasanya sulit untuk berhenti.

Baca juga: 5 Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Per Hari

Sajian chicken nugget jamak dikonsumsi sebagai camilan, serta lauk teman makan nasi atau kentang goreng.

Kendati nikmat, tapi chicken nugget sebenarnya tidak boleh terlalu sering dikonsumsi karena relatif padat kalori dan tinggi lemak jenuh.

Kalori chicken nugget goreng

Dilansir dari FatSecret Indonesia, kalori 1 biji chicken nugget goreng rata-rata sebanyak 48 kalori.

Dari jumlah kalori tersebut, perincian komposisi gizi dari 1 biji chicken nugget yakni:

  • 3,01 gram atau 57 persen berupa lemak
  • 2,61 gram atau 22 persen berupa karbohidrat
  • 2,49 gram atau 21 persen berupa protein

Jumlah kalori dan komposisi gizi tersebut bisa bervariasi, tergantung bahan-bahan pembuatan makanan.

Sebagai gambaran, dikutip dari laman resmi restoran cepat saji McDonald's Inggris, menu 9 biji chicken nugget memiliki 388 kalori.

Artinya, sebanyak 1 biji chicken nugget yang dijajakan di restoran setempat memiliki sekitar 43 kalori.

Selain kalori, pertimbangkan juga risiko kesehatan saat kerap mengonsumsi camilan fast food seperti chiken nugget.

Baca juga: Berapa Kalori Gorengan seperti Tahu Isi, Tempe, Bakwan, Pisang Goreng?

Waspadai risiko kesehatan di balik chicken nugget

Melansir buku Healthy Fast Food oleh Wied Harry Apriadji (2008), fried chicken dan chicken nugget termasuk fast food yang berisiko bagi kesehatan.

Apabila keranjingan dengan makanan seperti ini tanpa diimbangi sayur, buah, dan rajin olahraga; seseorang bisa berisiko tinggi mengalami kegemukan, penyakit tekanan darah tinggi, stroke, sampai serangan jantung.

Ayam goreng, chicken nugget, dan segala gorengan yang disajikan di restoran cepat saji biasanya tinggi kalori dan membuat kadar kolesterol melonjak.

Untuk membuat sajian ini lembut atau juicy di dalam tapi renyah di bagian luar, ayam dan nugget harus digoreng dalam minyak banyak pada suhu tinggi (teknik memasak deep frying).

Untuk mencapai titik didih tinggi tersebut, produsen perlu menggunakan minyak hewani atau minyak nabati dehidrogenasi, ditambah dengan lemak hewan, mentega, dan margarin. Minyak tersebut umumnya padat dalam suhu ruang.

Baca juga: Bakar Kalori Kulit Ayam Goreng Seporsi Butuh Olahraga 30 Menit

Dengan bahan dan teknik memasak seperti itu, tak pelak chicken nugget jadi padat kalori dan berlimpah lemak jenuh.

Ketika digoreng, jaringan sel ayam yang longgar dan kadar air yang menguap akan terisi minyak goreng.

Makin lama digoreng, teksturnya semakin renyah, dan semakin banyak minyak yang terserap ke dalam makanan.

Perlu diketahui juga, ketika digoreng dengan teknik deep frying, lemak fast food bisa meningkat tiga kali lipat dari kadar lemak bahan pangan mentahnya.

Sebagai perbandingan, kandungan lemak chicken nugget mentah hanya 25 persen. Saat digoreng, kandungan lemaknya melonjak jadi 40-60 persen.

Baca juga: Kalori Nasi Goreng dan Cara Membuat Nasi Goreng Lebih Sehat

Cermati natrium chicken nugget dkk.

Tak hanya lemak jenuh, fast food seperti chicken nugget biasanya juga tinggi natrium.

Natrium ini bisa berupa garam dapur, penyedap rasa atau monosodium glutamat, soda kue untuk merenyahkan adonan, serta zat pengawet dalam saus cocolannya.

Hitungan natrium tersebut semakin tinggi apabila chicken nugget disantap bersama dengan seporsi kentang goreng.

Menurut hasil studi dari IPB Bogor, rata-rata kentang goreng yang dijajakan restoran cepat saji menyumbang natrium 1.000 sampai 1.500 miligram natrium per porsi.

Jumlah tersebut belum ditambah sumbangan natrium dari chicken nugget dan saus cocolannya.

Menurut Kementerian Kesehatan, anjuran batas konsumsi natrium per hari sebaiknya maksimal 2.000 miligram per hari.

Baca juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok, Orak-arik, Mana yang Paling Sehat?

Dengan hanya makan chicken nugget dan seporsi kentang goreng, jatah aman mengonsumsi natrium sehari sudah tercukupi, dan kita jadi riskan ketika mengonsumsi makanan yang mengandung natrium atau garam lagi.

Kebiasaan mengonsumsi asupan dengan natrium lebih dari 2.000 miligram per hari mengakibatkan tubuh kekurangan kalium. Dampak jangka panjangnya, fungsi jantung sampai saraf bisa menurun.

Dari penjelasan di atas, ada baiknya kita tak hanya mempertimbangkan kalori 1 biji chicken nugget goreng. Lebih dari itu, pertimbangkan juga lemak jenuh dan natriumnya.

Demi menjaga kesehatan, batasi segala jenis fast food termasuk frozen food dan hidangan cepat saji lainnya hanya sesekali.

Di luar itu, selalu jalankan pola makan bergizi lengkap dan seimbang, rajin olahraga, dan bangun pola tidur yang cukup dan berkualitas.

Baca juga: Bersih-bersih Rumah Bisa Bakar Lebih Banyak Kalori, Begini Caranya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau