Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Junk Food Berbahaya untuk Kesehatan?

Kompas.com - 10/06/2021, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Makan burger, kentang goreng dan minum soda memang terasa nikmat, apalagi saat rasa lapar mendera dan cuaca sedang panas-panasnya.

Wah, pasti kita bisa makan dnegan lahap, bukan? Junk food memang nikmat. Penyajiannya pun cukup cepat.

Junk food juga menjadi makanan pilihan banyak orang ketika stres atau bad mood.

Rasannya yang nikmat membuat kita terus-menerut ingin memakannya.

Namun, tahukah Anda dibalik kenikmatan junk food tersimpan bahaya kesehatan yang sangat besar?

Ahli diet dari Cleveland Clinic Beth Czerwony juga berkata, konsumsi junk food memang memiliki efek menenangkan, terutama jika dikonsumsi saat stres.

"Junk food mengandung banyak guladan lemak yang bisa mendorong rasa bahagia," ucap dia.

Baca juga: 6 Minuman Penurun Kolesterol

Mengapa junk food buruk untuk kesehatan?

Junk food merupakan jenis makanan dan minuman yang rendah nutrisi namun kaya akan kalori lemak jenuh, tambahan gula dan garam tambahan.

Setiap kompinen tersebut bisa memicu efek samping berbahaya. Berikut efek sam;ing tersebut?

1. Lemak jenuh

Makanan mengandung lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dan jumlah plak di pembuluh darah.

Akibatnya, aliran darah tak lancar dan membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.

2. Gula

Makanan tinggi gula dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang merupakan faktor risiko diabetes.

Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa pemanis buatan membuat tubuh kita menolak insulin.

Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko prediabetes, diabetes, dan penyakit jantung.

3. Kalori

Sebenarnya, tubuh membutuhkan kalori untuk energi. Namun terlalu banyak konsumsikalorihanya akan memicu obesitas.

Sementara itu, obesitas merupakan faktor risiko bagi berbagai penyakit kronis.

Baca juga: Mengenal Gejala Disleksia berdasarkan Rentang Usia

4. Garam

Asupan garam yang terlalu tinggi bisa membuat pembuluh darah menyempit dan mengeras.

Akibatnya, jantung harus bekerja ekstra untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tekanan darah pun menjadi tinggi.

Kondisi semacam ini bisa meningkatkan risiko kita mengalami penyakit jantung dan stroke.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau