Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2021, 13:34 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri atau virus sangat menular.

Anda masih dapat menyebarkannya hingga dua minggu setelah infeksi dimulai.

Perhatikan salah satu gejala berikut dan sebaiknya temui dokter Anda sesegera mungkin untuk perawatan:

  • Warna kemerahan atau merah muda pada mata Anda
  • Keluarnya cairan dari mata yang paling kental bisa ditemukan saat bangun tidur
  • Gatal atau merasa seperti ada sesuatu yang terus-menerus di mata Anda
  • Menghasilkan lebih banyak air mata dari biasanya, terutama hanya pada satu mata

Baca juga: 4 Gejala Mata Minus (Rabun Jauh) yang Baik Diketahui

Anda mungkin memerlukan perawatan berikut tergantung pada jenis konjungtivitis yang Anda miliki:

  • Bakteri: Obat tetes mata antibiotik, salep, atau obat oral untuk membantu membunuh bakteri di mata Anda. Setelah memulai antibiotik, gejala biasanya akan memudar dalam beberapa hari
  • Virus: Tidak ada pengobatan. Gejala cenderung memudar setelah 7 sampai 10 hari. Oleskan kain bersih, hangat, dan basah ke mata Anda untuk meredakan ketidaknyamanan, sering-seringlah mencuci tangan, dan menghindari kontak dengan orang lain
  • Alergi: Antihistamin yang dijual bebas (OTC) seperti diphenhydramine (Benadryl) atau loratadine (Claritin) dipercaya bisa membantu meredakan gejala alergi. Antihistamin dapat digunakan sebagai obat tetes mata. Selain antihistamin, obat tetes mata antiinflamasi juga dapat membantu mengatasi gejala

Baca juga: 9 Cara Mengobati Infeksi Mata Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

2. Keratitis

Keratitis terjadi ketika terjadi pembengkakan pada kornea.
Kornea adalah lapisan bening yang menutupi pupil dan iris.

Keratitis bisa terjadi akibat infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Gangguan mata ini juga dapat terjadi akibat cedera mata.

Oleh sebab itu keratitis tidak selalu menular.

Gejala keratitis yang dapat terjadi, yakni:

  • Mata merah dan bengkak
  • Ketidaknyamanan atau rasa sakit pada mata
  • Memproduksi lebih banyak air mata dari biasanya atau keluarnya cairan yang tidak normal
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat Anda membuka dan menutup kelopak mata
  • Kehilangan beberapa kemampuan melihat atau penglihatan kabur
  • Sensitivitas cahaya
  • Sensasi ada sesuatu yang tersangkut di mata

Untuk diperhatikan, Anda lebih mungkin mengembangkan keratitis jika:

  • Anda memakai lensa kontak
  • Sistem kekebalan tubuh Anda lemah karena kondisi atau penyakit lain
  • Anda tinggal di tempat yang lembab dan hangat
  • Anda menggunakan obat tetes mata kortikosteroid untuk kondisi mata yang ada
  • Mata Anda terluka, terutama oleh zat tanaman atau bahan kimia yang bisa masuk ke mata

Baca juga: 8 Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka, Termasuk karena Penyakit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com