Dimulai di satu anggota tubuh atau di satu sisi tubuh dan kemudian berkembang ke sisi lain.
3. Tremor distonik
Tremor distonik terjadi secara tidak teratur.
Istirahat total dapat meredakan tremor ini.
Tremor ini terjadi pada orang yang mengalami distonia, yakni gangguan gerakan yang ditandai dengan kontraksi otot yang tidak disengaja.
Baca juga: 8 Makanan untuk Penderita Stroke
Kontraksi otot menyebabkan gerakan memutar dan berulang atau postur abnormal, seperti memutar leher.
Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun.
4. Tremor serebelar
Cerebellum adalah bagian dari otak belakang yang mengontrol gerakan dan keseimbangan.
Tremor serebelar adalah jenis tremor intentional yang disebabkan oleh lesi atau kerusakan otak kecil dari beberapa penyakit berikut.
Tremor jenis ini mungkin juga akibat alkoholisme kronis atau penggunaan obat-obatan tertentu secara berlebihan.
Baca juga: 6 Gejala Stroke Iskemik dan Penyebabnya
5. Tremor psikogenik
Tremor psikogenik dapat muncul sebagai salah satu jenis tremor yang ditandai dengan beberapa gejala berikut.
Pasien dengan tremor psikogenik sering mengalami gangguan konversi, yakni kondisi psikologis yang menghasilkan gejala fisik atau penyakit kejiwaan lainnya.
6. Tremor ortostatik
Tremor ortostatik biasanya terjadi di kaki.
Kondisi ini merupakan kontraksi otot cepat dan berirama yang terjadi setelah berdiri.
Gerakan ini sering dianggap sebagai ketidakstabilan, dan tidak ada tanda atau gejala klinis lain.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Stroke?
Tremor akan berhenti jika beberapa aktivitas ini dilakukan.