KOMPAS.com - Tremor adalah gerakan berirama yang tidak disengaja dan tidak terkendali pada satu bagian atau satu anggota tubuh.
Gerakan dapat terjadi di bagian tubuh mana saja dan kapan saja.
Kondisi ini biasanya hasil dari masalah di bagian otak yang mengontrol gerakan otot.
Merangkum dari Healthline, tremor tidak selalu serius, tetapi dalam beberapa kasus, tremor mungkin mengindikasikan gangguan serius.
Kebanyakan tremor tidak dapat diobati dengan mudah, tetapi sering kali akan hilang dengan sendirinya.
Baca juga: Beda Gejala Serangan Jantung dan Stroke, Jangan Keliru
Penting untuk dicatat bahwa kejang otot, otot berkedut, dan tremor bukanlah hal yang sama.
Kejang otot adalah kontraksi otot yang tidak disengaja.
Sementara itu, otot berkedut adalah gerakan halus yang tidak terkendali dari sebagian kecil otot yang lebih besar.
Kedutan ini mungkin terlihat di bawah kulit.
1. Tremor esensial
Tremor esensial adalah jenis gangguan gerakan yang paling umum.
Tremor jenis ini biasanya merupakan tremor postural atau intensional.
Tremor ini bisa hanya pada satu bagian tubuh atau berkembang.
Apabila berkembang, biasanya dimulai dari satu sisi, kemudian memengaruhi sisi tubuh yang lain.
Menurut sebuah studi berjudul “Linking Essential Tremor to the Cerebellum: Neuropathological Evidence”, tremor esensial berhubungan dengan degenerasi ringan di otak kecil, yakni bagian otak yang mengontrol gerak motorik.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Stroke Ringan yang Harus Diwaspadai
2. Tremor parkinson
Tremor parkinson biasanya merupakan tremor istirahat yang sering kali merupakan tanda pertama penyakit parkinson .
Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang mengontrol gerakan.
Biasanya tremor parkinson dialami oleh orang yang berusia 60 tahun ke atas.
Dimulai di satu anggota tubuh atau di satu sisi tubuh dan kemudian berkembang ke sisi lain.
3. Tremor distonik
Tremor distonik terjadi secara tidak teratur.
Istirahat total dapat meredakan tremor ini.
Tremor ini terjadi pada orang yang mengalami distonia, yakni gangguan gerakan yang ditandai dengan kontraksi otot yang tidak disengaja.
Baca juga: 8 Makanan untuk Penderita Stroke
Kontraksi otot menyebabkan gerakan memutar dan berulang atau postur abnormal, seperti memutar leher.
Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun.
4. Tremor serebelar
Cerebellum adalah bagian dari otak belakang yang mengontrol gerakan dan keseimbangan.
Tremor serebelar adalah jenis tremor intentional yang disebabkan oleh lesi atau kerusakan otak kecil dari beberapa penyakit berikut.
Tremor jenis ini mungkin juga akibat alkoholisme kronis atau penggunaan obat-obatan tertentu secara berlebihan.
Baca juga: 6 Gejala Stroke Iskemik dan Penyebabnya
5. Tremor psikogenik
Tremor psikogenik dapat muncul sebagai salah satu jenis tremor yang ditandai dengan beberapa gejala berikut.
Pasien dengan tremor psikogenik sering mengalami gangguan konversi, yakni kondisi psikologis yang menghasilkan gejala fisik atau penyakit kejiwaan lainnya.
6. Tremor ortostatik
Tremor ortostatik biasanya terjadi di kaki.
Kondisi ini merupakan kontraksi otot cepat dan berirama yang terjadi setelah berdiri.
Gerakan ini sering dianggap sebagai ketidakstabilan, dan tidak ada tanda atau gejala klinis lain.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Stroke?
Tremor akan berhenti jika beberapa aktivitas ini dilakukan.
7. Tremor fisiologis
Tremor fisiologis sering disebabkan oleh reaksi terhadap beberapa hal berikut.
Tremor fisiologis biasanya hilang jika Anda menghilangkan penyebabnya.
Baca juga: Kenali Apa itu Stroke Hemoragik dan Gejalanya
1. Obat-obatan
Ada beberapa obat yang biasa digunakan untuk mengobati tremor.
Dokter mungkin meresepkannya beberapa obat berikut.:
2. Suntikan Botox
Suntikan botox juga dapat meredakan tremor.
Suntikan kimia ini sering diberikan kepada orang yang mengalami tremor yang mempengaruhi wajah dan kepala.
Baca juga: 6 Komplikasi Akibat Stroke
3. Terapi fisik
Terapi fisik dapat membantu memperkuat otot dan meningkatkan koordinasi.
Penggunaan beban pergelangan tangan dan perangkat adaptif, seperti peralatan yang lebih berat, juga dapat membantu meredakan tremor.
4. Operasi stimulasi otak
Operasi stimulasi otak mungkin satu-satunya pilihan bagi mereka yang mengalami tremor yang melemahkan.
Selama operasi ini, ahli bedah memasukkan probe listrik ke bagian otak yang bertanggung jawab atas gerakan.
Setelah probe terpasang, kawat masuk dari probe ke dada, di bawah kulit.
Baca juga: 7 Efek Stroke pada Tubuh yang Perlu Diwaspadai
Dokter bedah menempatkan perangkat kecil di dada dan menempelkan kawat ke sana.
Perangkat ini mengirimkan getaran ke probe untuk menghentikan otak menghasilkan getaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.