Demam ringan (37,77 derajat Celcius atau kurang) sering terjadi pada hari-hari setelah operasi.
Sementara, demam tinggi 38,3 derajat Celcius atau lebih harus dilaporkan ke dokter bedah.
Infeksi luka operasi yang hanya memengaruhi lapisan kulit tempat jahitan disebut sebagai infeksi superfisial.
Bakteri dari kulit, ruang operasi, tangan dokter bedah, dan permukaan lain di rumah sakit dapat “dipindahkan” ke luka operasi pasien saat dilakukan prosedur pembedahan.
Karena sistem kekebalan pasien terfokus pada pemulihan dari operasi, kuman kemudian bisa dengan mudah berkembang biak di tempat infeksi.
Jenis infeksi ini bisa menyakitkan tetapi biasanya merespon dengan baik terhadap antibiotik.
Terkadang dokter mungkin perlu membuka bagian dari sayatan pada pasien dan mengeringkannya.
Baca juga: Infeksi Kulit: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Infeksi luka otot dan jaringan setelah operasi atau disebut sebagai infeksi insisional dalam, melibatkan jaringan lunak di sekitar sayatan.
Jenis infeksi ini masuk lebih dalam dari lapisan kulit pasien dan dapat terjadi akibat infeksi superfisial yang tidak diobati.
Ini juga bisa menjadi hasil dari perangkat medis yang ditanamkan di kulit pasien.
Infeksi yang dalam memerlukan pengobatan dengan antibiotik.
Dokter mungkin juga harus membuka sayatan sepenuhnya dan mengeringkannya untuk membuang cairan yang terinfeksi.
Infeksi organ dan ruang setelah operasi dapat melibatkan organ apa pun yang disentuh atau dimanipulasi sebagai hasil dari prosedur pembedahan.
Jenis infeksi ini dapat berkembang setelah infeksi superfisial yang tidak diobati atau sebagai akibat bakteri masuk jauh ke dalam tubuh pasein selama prosedur pembedahan.
Infeksi ini memerlukan antibiotik, drainase, dan terkadang operasi kedua untuk memperbaiki organ atau mengatasi infeksi.
Baca juga: 9 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Tulang
Infeksi lebih sering terjadi pada kelompok lansia.
Kondisi kesehatan yang membahayakan sistem kekebalan dan dapat meningkatkan risiko infeksi meliputi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.