KOMPAS.com - Diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang disebabkan tubuh tidak bisa memproduksi insulin secara cukup.
Kondisi ini menyebabkan kadar gula seseorang menjadi tidak terkontrol.
Oleh karena itu, mengenali tanda dan gejala awal dari kondisi kronis ini dapat mengurangi risiko komplikasi parah dan dapat memberikan perawatan yang tepat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa diabetes tipe 2 merupakan kondisi yang umum terjadi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menemukan bahwa 30,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat menderita diabetes tipe 2.
Selain itu, diperkirakan 84,1 juta orang dewasa di Amerika Serikat juga menderita pradiabetes.
Baca juga: Gangguan Pendengaran pada Penderita Diabetes
Orang dengan pradiabetes memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal, tetapi dokter belum menganggap mereka menderita diabetes.
Penderita pradiabetes sering mengembangkan diabetes tipe 2 dalam waktu 5 tahun jika tidak mendapatkan pengobatan.
Orang yang menderita diabetes tipe 2 bisa bertahap dan gejalanya beragam, bisa ringan selama tahap awal.
Hal ini menyebabkan banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki risiko tersebut.
Berikut ini beberapa gejala awal diabetes tipe 2 yang biasa dialami oleh banyak orang, seperti dirangkum dari Medical News Today.
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang perlu buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari.
Baca juga: Waspadai 5 Penyakit Mata yang Bisa Dialami Penderita Diabetes
Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan.
Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.
Rasa lapar atau haus yang terus-menerus bisa menjadi tanda awal diabetes tipe 2.
Penderita diabetes sering kali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanan yang mereka makan.
Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa.
Glukosa digunakan tubuh sebagai bahan bakar.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Batu Ginjal?
Pada penderita diabetes, glukosa ini tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Akibatnya, penderita diabetes tipe 2 sering merasa lapar terus-menerus.
Diabetes tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah.
Kelelahan ini terjadi akibat gula yang tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata yang dapat menyebabkan penglihatan kabur.
Penglihatan kabur ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata.
Biasanya kondisi ini pun tidak permanen, akan hilang dengan sendirinya.
Baca juga: 10 Masalah Kulit yang Sering Dialami Penderita Diabetes
Jika seseorang dengan diabetes pergi tanpa pengobatan, kerusakan pada pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah dan kehilangan penglihatan permanen pada akhirnya dapat terjadi.
Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh.
Kondisi ini dapat mengganggu sirkulasi darah.
Akibatnya, penyembuhan luka mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.
Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi.
Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.
Pada penderita diabetes tipe 2, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit atau sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki.
Kondisi ini dikenal sebagai neuropati dan dapat memburuk dari waktu ke waktu.
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Mengonsumsi Madu?
Kondisi ini pun dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan untuk diabetes.
Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi.
Bercak ini mungkin terasa sangat lembut.
Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.
Kelebihan gula dalam darah dan urin menyediakan makanan untuk jamur yang dapat menyebabkan infeksi.
Baca juga: 10 Makanan Pantangan Bagi Penderita Gagal Ginjal dan Diabetes
Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembab, seperti mulut, area genital, dan ketiak.
Daerah yang terkena biasanya gatal, tetapi seseorang mungkin juga mengalami rasa terbakar, kemerahan, dan nyeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.