Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Kaitan Serangan Jantung dan Kasus Henti Jantung

Kompas.com - 17/06/2021, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Serupa dengan serangan jantung, henti jantung juga bisa memicu kematian mendadak.

Sebenarnya, henti jantung merupakan kondisi yang berbeda dengan serangan jantung.

Namun, keduanya saling terkait. Serangan jantung merupakan pada "sirkulasi" dan henti jantung adalah masalah pada sistem elektrikal pada jantung.

Gangguan pada sistem eletrikal tersebut bisa berakibat pada hilangnya fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran yang secara tiba-tiba.

Serangan jantung muncul dengan tanda awal, meskipun tanda awal tersebut kerap tak disadari.

Baca juga: 7 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Jantung

Berikut tanda awal serangan jantung:

  • rasa tak nyaman, tekanan, atau dada terasa penuh yang berlangsung beberapa menit atau hilang kemudian kembali muncul rasa sakit atau tidak nyaman pada lengan, leher, punggung, perut, atau rahang
  • nafas tiba-tiba pendek
  • muncul keringat dingin, rasa sakit di dada, mual, atau pusing.
  • Berbeda dengan serangan jantung, kasus henti jantung seringkali muncul secara tiba-tiba.

Tanda awal yang muncul pun mirip dengan serangan jantung, misalnya:

  • pusing
  • nafas pendek
  • merasa lelah atau lemah
  • muntah
  • jantung berdebar nyeri dada denyut nadi hilang
  • tidak bernafas atau kesulitan bernafas
  • hilang kesadaran.

Kaitan henti jantung dan serangan jantung

Sistem elektrikal berfungsi mengontrol laju dan ritme detak jantung.

Jika terjadi kesalahan, jantung bisa berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

Kondisi henti jantung bisa membuat ventrikel atau ruang bawah jantung bergetar sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh.

Akibatnya, seluruh fungsi dalam tubuh pun terganggu. Henti jantung juga bisa terjadi karena serangan jantung.

Serangan jantung juga bisa memicu fibrilasi ventrikel. Selain itu, serangan jantung juga bisa menyebabkan munculnya jaringan parut di jantung yang membuat gangguan pada irama jantung.

Baca juga: 4 Bahan Alami untuk Basmi Bau Mulut

Ada berbagai faktor yang bisa meningkatkan peluang terjadinya henti jantung mendadak. Berikut faktor risiko tersebut:

  • genetik
  • gaya hidup merokok
  • tekanan darah tinggi
  • kolesterol tinggi
  • obesitas
  • diabetes
  • gaya hidup pasif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau