Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karang Gigi Menumpuk, Ini yang Bisa Anda Lakukan

Kompas.com - 17/06/2021, 13:36 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Karang gigi merupakan tumpukan plak yang mengeras dan berwarna kuning-coklat. Plak adalah lapisan lembut yang ada di bagian luar gigi dan di sepanjang garis gusi.

Plak bisa menjadi karang gigi karena gigi jarang dibersihkan secara rutin.

Saat Anda makan, bakteri di mulut memecah karbohidrat dan makanan menjadi asam. Asam ini kemudian bercampur dengan sisa partikel makanan dan air liur hingga akhirnya membentuk plak.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Karang Gigi yang Baik Dilakukan

Kotoran plak ini pelan-pelan melapisi gigi Anda, kemudian merusak enamel gigi, dan menyebabkan gigi berlubang.

Anda bisa membersihkannya, tapi sering kali masih ada saja plak yang tersisa dan kemudian berubah menjadi karang gigi.

Masalah karang gigi ini bisa bertambah parah jika tidak dibersihkan. Karang gigi bisa merangsang penyakit gusi seperti gingivitis dan periodontitis.

Pencegahan jadi kunci terbaik menghadapi plak dan karang gigi. Sikat gigi minimal dua kali sehari dan bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi (flossing).

Flossing sebaiknya dilakukan sebelum aktivitas sikat gigi. Flossing akan menghilangkan sisa makanan dan plak dari sela-sela gigi area yang sulit dijangkau.

Baru setelah flossing, Anda menyikat gigi untuk menghilangkan plak di permukaan gigi.

Anda bisa menggunakan sikat gigi manual yang mudah ditemukan di pasar. Akan tetapi akan lebih baik lagi jika Anda menggunakan sikat gigi elektrik.

Hasil penelitian yang diterbitkan di Cochrane menyatakan bahwa sikat gigi elektrik, terutama dengan kepala berosilasi, lebih efektif menghilangkan plak dan mengurangi radang gusi.

Setelah sikat gigi, langkah terakhirnya menggunakan obat kumur. Gunakan obat kumur yang menggunakan fluorida untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap plak.

Baca juga: 6 Bahaya Karang Gigi Jika Dibiarkan Menumpuk

Khusus untuk orang yang menderita radang gusi, diperlukan obat kumur yang lebih kuat. Dokter gigi akan memberikan resep obat kumur antiseptik yang lebih manjur bagi penderita radang gusi.

Selain itu, ada beberapa bahan alternatif untuk merawat gigi, yaitu:

1. Soda kue

Menyikat gigi dengan soda kue bisa jadi alternatif untuk menghilangkan plak tanpa merusak enamel.

Soda kue juga bermanfaat melindungi gigi dari demineralisasi, sebuah proses kimiawi yang menghilangkan kalsium dari email email gigi.

Soda kue juga memiliki sifat anti-mikroba yang dapat mencegah kerusakan gigi.

Penelitian Domenick T. Zero yang dimuat di The Journal of The American Dental Association (JADA), menunjukkan bahwa soda kue dapat mengurangi jumlah bakteri S. mutans secara signifikan.

2. Minyak kelapa

Minyak kelapa memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Ada juga kandungan asam laurat, asam lemak dengan sifat anti-mikroba.

Sebuah riset tahun 2015 yang dimuat di National Center for Biotechnology Information (NCBI) melibatkan 60 remaja penderita gingivitis dan minyak kelapa.

Baca juga: Cara Menghilangkan Karang Gigi, Bisakah Dilakukan Sendiri?

Hasil riset tersebut menemukan fakta bahwa terjadi penurunan plak gigi sebesar 50 persen akibat penggunaan minyak kelapa.

Selain itu, terjadi penurunan gejala radang gusi karena hilangnya plak gigi.

Untuk penggunaan yang efektif, gunakan minyak kelapa seperti obat kumur.

Dosisnya satu sendok makan minyak kelapa. Kumur-kumur minyak kelapa selama lima sampai sepuluh menit. Setelah itu, buang minyak kelapa.

Selain minyak kelapa, Anda juga bisa menggunakan minyak zaitun, minyak almon, atau minyak wijen.

Penumpukan plak dan karang gigi bisa menyebabkan kerusakan gigi, penyakit gusi, dan kehilangan enamel gigi. Kebersihan area mulut yang buruk jadi penyebab utamanya.

Oleh karenanya, menjaga dan merawat kesehatan mulut adalah cara terbaik menghindari plak dan karang gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com