Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Gejala Penyakit Kuning yang Perlu Dikenali

Kompas.com - 18/06/2021, 09:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Beberapa orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan gejala penyakit kuning.

Penyakit ini pada umumnya terjadi pada bayi baru lahir.

Meski begitu, orang dewasa juga berisiko mengalami penyakit yang dalam dunia medis disebut sebagai jaundice ini.

Baca juga: 6 Penyebab Hepatitis A yang Perlu Diwaspadai

Dilansir dari Medical News Today, penyakit kuning adalah perubahan warna kekuningan pada kulit, selaput lendir, dan putih mata yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam darah (hiperbilirubinemia).

Istilah jaundice berasal dari kata Perancis jaune yang berarti kuning.

Penyakit kuning bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan tanda yang terlihat dari proses penyakit yang mendasarinya.

Penyakit kuning biasanya terlihat ketika kadar bilirubin dalam darah melebihi 2,5-3 mg/dL (miligram per desiliter).
Penyakit kuning pada orang dewasa dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, beberapa di antaranya serius dan bahkan berpotensi mengancam jiwa.

Setiap orang dewasa yang mengembangkan penyakit kuning perlu menjalani evaluasi medis yang komprehensif untuk menentukan penyebabnya.

Gejala penyakit kuning

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyakit kuning bukanlah suatu penyakit. Kondisi ini melainkan sebuah tanda yang terlihat dari proses penyakit yang mendasarinya.

Melansir Medicine Net, seseorang dengan penyakit kuning secara umum akan memiliki perubahan warna kulit menjadi kuning dengan derajat yang bervariasi.

Baca juga: 9 Gejala Hepatitis A yang Perlu Diwaspadai

Selain itu, penderita penyakit kuning mungkin akan mendapati menguningnya selaput lendir dan bagian putih mata.

Namun, tergantung pada penyebab penyakit kuning, seseorang bisa jadi juga mengalami gejala yang berbeda.

Berikut ini adalah berbagai kondisi yang bisa menjadi gejala penyakit kuning:

  1. Kulit menguning
  2. Mata menguning
  3. Selaput lendir menguing
  4. Tinja berwarna pucat
  5. Urine berwarna gelap
  6. Kulit gatal
  7. Mual dan muntah
  8. Perdarahan rektal
  9. Diare
  10. Demam dan mengigil
  11. Rasa lemah
  12. Penurunan berat badan
  13. Kehilangan selera makan
  14. Kebingungan
  15. Sakit perut
  16. Sakit kepala
  17. Pembengkakan kaki
  18. Pembengkakan dan distensi perut karena akumulasi cairan (asites)

Jika Anda mengalami gejala di atas, sebaiknya bisa dikonsultasikan dengan dokter.

Dilansir dari WebMd, untuk diagnosis penyakit kuning, dokter bisa memberi pasien tes bilirubin dengan maksud mengukur jumlah zat ini dalam darah, cek hitung darah lengkap (CBC), dan tes hati lainnya.

Baca juga: 9 Penyebab Hepatitis B yang Perlu Diwaspadai

Jika seseorang memiliki penyakit kuning, tingkat bilirubinnya akan terdeteksi tinggi.

Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatanya.

Dokter mungkin juga memberi pasien pemeriksaan fisik dan memesan tes untuk memeriksa hati.

Dokter mungkin akan melakukan lebih banyak tes, termasuk tes pencitraan untuk mencari tahu penyebab penyakit kuning secara pasti.

Seberapa umumkah penyakit kuning pada orang dewasa?

Faktor risiko untuk mengembangkan penyakit kuning dapat bervariasi tergantung penyebab yang mendasarinya.

Berikut ini yang perlu dipahami terkait faktor risiko penyakit kuning:

  • Orang-orang tertentu dengan kondisi herediter (misalnya, talasemia atau sferositosis herediter) memiliki peningkatan risiko penyakit kuning akibat hemolisis.
  • Orang yang banyak mengonsumsi alkohol memiliki peningkatan risiko terkena hepatitis alkoholik, pankreatitis, dan sirosis yang menyebabkan penyakit kuning
  • Orang yang berada pada peningkatan risiko terkena berbagai jenis hepatitis virus (misalnya, hepatitis B dan hepatitis C) berisiko terkena penyakit kuning pada saat infeksi atau selanjutnya, jika penyakit hati terjadi atau jika kanker hati berkembang kemudian

Baca juga: 6 Gejala Hepatitis B yang Perlu Diwaspadai

Faktor risiko penyakit kuning lainnya termasuk:

  • Makan kerang mentah
  • Suntikan obat dari zat lain
  • Memiliki tato
  • Tidak divaksinasi (untuk hepatitis)
  • Profesional perawatan kesehatan
  • Berpartisipasi dalam aktivitas seksual berisiko tinggi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com