Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Kaprah Soal Vaksin Covid-19 yang Harus Kita Hindari

Kompas.com - 23/06/2021, 10:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Angka kasus Covid 19 semakin hari semakin melonjak. Salah satu penyebabnya adalah kelalaian kita terhadap protokol kesehatan.

Ditemukannya vaksin memang sangat bisa menjadi harapan baru untuk berakhirnya pandemi ini.

Sebab, vaksin menjadi salah satu alat untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Namun, untuk menciptakan herd immunity diperlukan waktu. Herd Immunity tidak bisa langsung terbentuk ketika kita mendapatkan suntikan vaksin.

Baca juga: Berapa Kali Seseorang Boleh Donor Plasma Konvalesen?

Salah kaprah soal vaksin

Banyak orang mengira setelah mendapatkan vaksin berarti kita bisa bebas beraktivitas normal tanpa protokol kesehatan.

Faktanya, orang yang sudah mendapatkan vaksin pun masih bisa menularkan Covid-19.

Menurut ahli pulmonologi dari Cleveland Clinic Akhil Bindra, orang yang sudah mendapatkan vaksinasi sangat kecil risikonya tertular Covid-19.

Meski demikian, mendapatkan vaksin bukan berarti bebas sepenuhnya dari Covid-19.

Menurut data Cleveland Clinic, dibutuhkan 50 hingga 80 persen populasi yang harus mendapatkan vaksin Covid-19 untuk mencapai herd immunity.

Sebaliknya, jika orang-orang yang tinggal di daerah atau negara banyak yang belum mendapatkan vaksin, maka herd immunity sulit dicapai dan pandemi pun sulit diakhiri.

Karena itulah, kita tetap harus melaksanakan protokol kesehatan sampai syarat mencapao herd immunity itu tercapai.

Penerima Vaksin tetap bisa tularkan virus

Orang yang sudah menerima vaksin pun masih bisa masih bisa menjadi OTG (orang tanpa gejala) dan menyebarkan virus ke orang lain.

Vaksin hanya meminimalisir kemungkinan seseorang untuk jatuh sakit karena terpapar virus.

Belum ada bukti yang menunjukan bahwa vaksin juga bisa mencegah seseorang untuk tidak membawa dan menularkan virus ke orang lain.

Cara terbaik mencegah penularan Covid 19

Dibutuhkan kerjasama yang baik dari seluruh pihak agar pandemi ini segera berakhir.

Sampai pandemini ini dinyatakan berakhir, kita masih harus mengikuti protokol kesehatan.

Vaksin hanyalah salah satu senjata untuk melawan pandemi ini.

Baca juga: Apakah Penyakit Diabetes Tipe 2 Bisa Sembuh?

Itu berarti, kita harus melengkapi "senjata" untuk melawan vaksin ini dengan melakukan langkah pencegahan.

langkah terbaik untuk mengatasi dan mengendalikan pandemi adalah dengan menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan memakai masker.

Sebab, mengatasi pandemi ini tak hanya bergantung pada vaksin saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau