Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Anosmia Akibat Covid-19 Bisa Sembuh?

Kompas.com - 26/06/2021, 15:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Boni sendiri pernah menangai berbagai kasus Covid-19, salah satunya pasien yang baru bisa sembuh dari anosmia lebih dari dua bulan.

“Saya punya satu pasien yang belum sembuh lebih dari dua bulan sejak terpapar Covid-19," tambahnya.

Meski begitu, Boni tetap mengupayakan kesembuhan pasiennya melalui berbagai upaya.

Meski belum ada pedoman standar untuk mendukung kesembuhan pasien, dia tetap berupaya melakukan latihan penciuman pada pasiennya untuk merangsang indra penciumannya.

Misalnya, latihan penciuman hampir setiap hari dilakukan dengan menggunakan aroma yang berbeda seperti aroma lemon, minyak atsiri, kopi, dan lain-lain.

“Latihan penciuman dapat merangsang indera penciuman pasien. Tapi, efektivitasnya masih tergantung pada tingkat keparahan anosmia itu sendiri,” jelasnya.

Gejala anosmia dianggap krusial karena memengaruhi indra penciuman manusia. Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh meremehkan gejala seperti ini karena dapat pula memengaruhi kualitas hidup sehari-hari.

“Jika anosmia terjadi dalam jangka panjang, tentu akan memengaruhi kualitas hidup seseorang. Bayangkan jika seseorang tidak bisa mengendus, mereka mungkin tidak merasakan nafsu makannya,” kata Boni.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Penularan Virus Corona Varian Baru Menurut Ahli

Sementara itu, dilansir dari Cleveland Clinic, Dokter THT Ahli Rinologi, Raj Sindwani, MD, menemukan lebih sedikit pasien Covid-19 yang mengalami kehilangan penciuman atau anosmia jangka panjang.

“Sebuah penelitian yang menggunakan pengujian penciuman obyektif juga menemukan bahwa hanya 15 persen pasien Covid-19 yang mengalami kehilangan penciuman selama lebih dari 60 hari (dua bulan) dan kurang dari 5 persen mengalaminya selama lebih dari enam bulan,” kata dia.

Dr. Sindwani melihat kondisi itu sebagai berita yang sangat melegakan. Di mana, sebagian besar pasien Covid-19 hanya menderita anosmia jangka pendek.

Dia menegaskan bahwa anosmia adalah salah satu gejala dominan kasus positif Covid-19.

Oleh sebab itu, di masa pandemi Covid-19 ini, siapa saja orang yang mengalami anosmia dianjurkan untuk bisa segera melakukan tes dan menerapkan langkah-langkah pencegahan Covid-19. Semakin cepat Covid-19 diketahui dan ditangani, tingkat kesembuhannya kian tinggi.

Baca juga: 11 Tata Cara Melakukan Isolasi Mandiri di Rumah bagi Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau