Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Faktor Risiko Darah Tinggi yang Harus Diperhatikan

Kompas.com - 01/07/2021, 21:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Anda mungkin sudah tahu bahwa darah tinggi atau hipertensi tidak baik untuk kesehatan.

Tapi, tahukah Anda mengapa bisa demikian?

Dilansir dari Health Grades, ketika darah Anda mendorong terlalu keras ke arteri atau pembuluh darah, hal itu dapat menyebabkan berbagai masalah yang dapat merusak seluruh sistem peredaran darah.

Baca juga: 10 Bahaya Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Ini adalah beberapa kondisi yang bisa terjadi sebagai komplikasi darah tinggi:

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Aneurisma
  • Gagal jantung
  • Kerusakan ginjal
  • Hilang penglihatan
  • Kesulita berpikir atau mengingat
  • Sindrom metabolik
  • Disfungsi ereksi
  • Penyakit arteri perifer

Merangkum dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi yang disebut hipertensi adalah ketika pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.

Sayangnya, banyak orang tidak rutin melakukan cek tensi sehingga tidak mengetahui tekanan darahnya.

Selain itu, hipertensi tidak selalu menimbulkan gejala, sehingga banyak orang tidak sadar memiliki masalah kesehatan ini.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Untuk mencegah hipertensi terus berkembang dan menyebabkan komplikasi, orang-orang sangat dianjurkan melakukan cek tekanan darah secara rutin terutama bagi yang memiliki faktor risiko.

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko darah tinggi yang penting diperhatikan:

1. Usia

Dilansir dari Verywell Health, hipertensi lebih sering terjadi pada pria daripada wanita hingga usia 45 tahun.

Setelah itu dan hingga usia 64 tahun, persentase pria dan wanita dengan tekanan darah tinggi serupa.

Setelah usia 60 tahun wanita gantian mungkin lebih mungkin mengalami hipertensi dibandingkan pria.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Anak-anak dan Remaja?

Wanita sering mengalami hipertensi setelah menopause karena efek perlindungan estrogen terhadap hipertensi menurun.

Peningkatan angka wanita yang terdiagnosis hipertensi setelah usia 55 tahun bisa jadi karena banyak pria yang rentan terhadap hipertensi sudah terdiagnosis dengan kondisi itu pada usia tersebut.

2. Ras

Orang kulit hitam dan kulit putih lebih mungkin mengembangkan hipertensi daripada orang Latin.

Sementara orang-orang keturunan Asia lebih kecil kemungkinannya terkena hipertensi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com