Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2021, 08:17 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Gula darah sering tidak stabil? Mungkin ini saatnya Anda menerapkan pola makan khusus diabetes atau diet diabetes.

Menurut ahli diet Asterino McGeean, cara terbaik menerapkan diet diabetes adalah dengan menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup.

“Rencana diet ini membantu penderita diabetes menjalani gaya hidup sehat agar gula darah terkontrol dan risiko komplikasi bisa diminimalisir," ucapnya.

McGeen juga berkata, diet terbaik untuk penderita diabetes harus fokus pada rencana makan bergizi seimbang, baik dari segi kandungan nutrisi maupun porsinya.

Rencana makan seperti ini juga cocok bagi Anda yang berada dalam kondisi berikut:

  • Kadar gula darah Anda tidak seimbang.
  • Mendapatkan diagnosis diabetes gestasional.
  • mengalami obesitas atau sindrom metabolik.

Baca juga: 9 Penyebab Kekurangan Oksigen dalam Darah, Bukan Hanya Covid-19

Jenis makanan terbaik untuk diabetes

Mereka yang mengalami diabetes disarankan untuk mengonsumsi protein tanpa lemak seperti yang terdapat pada ayam, telur, ikan, dan susu rendah lemak.

Jenis makanan tersebut membantu meningkatkan rasa kenyang lebih lama.

Penderita diabetes juga disarankan untuk mendapatkan asupan serat dari sayuran non-tepung seperti brokoli, mentimun, kacang hijau, paprika, dan salad hijau.

Jenis makanan tersebut juga bisa mendatangkan rasa kenyang, namun kandungan kalori dan karbohidratnya sangat minimal sehingga tidak mengganggu tingkat gula darah.

Penderita diabetes juga membutuhkan asupan lemak sehat karena membantu menjaga kesehatan jantung.

Asupan lemak sehat bisa didapatkan dari makanan seperti alpukat, kacang, minyak zaitun, dan biji-bijian.

Untuk memksimalkan hasil diet, Anda juga perlu melakukan hal berikut:

  • Konsumsi lebih sedikit makanan olahan.
  • Lebih banyak memasak di rumah daripada makan di luar.
  • Minum lebih banyak air.
  • Kurangi minuman manis.
  • Sertakan sayuran di setiap makan.
  • Perhatikan ukuran porsi.

Baca juga: 6 Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diperhatikan

Makanan yang harus dihindari

Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke karena bisa mempercepat perkembangan arteri yang tersumbat dan mengeras. Karena itu, penderita diabetes disarankan untuk menghindari jenis makanan berikut:

1. Lemak jenuh

Hindari produk susu tinggi lemak dan protein hewani seperti mentega, daging sapi, hot dog, sosis, dan bacon. Batasi juga minyak kelapa dan minyak inti sawit.

2. Lemak trans

Hindari lemak trans yang ditemukan dalam makanan ringan olahan, makanan yang dipanggang, mentega dan margarin tempel.

3. Kolesterol

Anda juga harus menghindari makanan kaya kolesterol seperti produk susu tinggi lemak dan protein hewani tinggi lemak, kuning telur, hati, dan jeroan lainnya.

Usahakan untuk mengonsumsinya tidak lebih dari 200 miligram (mg) kolesterol sehari.

4. Sodium

Konsumsi sodium disarankan agar tidak lebih dari 2.300 mg natrium sehari. Biasanya, dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk menguranginya jika Anda memiliki tekanan darah tinggi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau