KOMPAS.com - Covid-19 merupakan infeksi pada saluran pernapasan yang bisa memicu saturasi oksigen rendah.
Saturasi oksigen merupakan ukuran persentase oksihemoglobin atau hemoglobin yang terikat oksigen dalam darah.
Saturasi oksigen juga menjadi parameter penting untuk menentukan kandungan oksigen darah dan pengiriman oksigen.
Setiap molekul hemoglobin mengandung empat kelompok heme yang dapat dengan mudah mengikat molekul oksigen yang ada dalam darah.
Dengan kata lain, satu molekul hemoglobin dapat mengikat hingga empat molekul oksigen selama pengangkutan dalam darah.
Untuk orang dewasa, kisaran normal satuasi oksigen arteri (SaO2) adalah 95 – 100 persen.
Kurang dari 90 persen maka dianggap rendah dan membutuhkan tambahan oksigen eksternal.
Baca juga: Penyebab Hemoglobin (Hb) Rendah saat Hamil dan Cara Menaikkannya
Saturasi oksigen yang rendah bisa memicu hipoksemia, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat mengirim oksigen ke semua sel, jaringan, dan organ.
Hal tersebut juga bisa memicu berbagai gejala berikut:
Selain gejala di atas, hipoksemia juga bisa memicu stroke, trutama saat suplai oksifen ke otak berkurang.
Kondisi ini juga bisa memicu serangan jatung dan matinya sel serta jaringan pada tubuh.
Selain Covid-19, ada beberapa penyakit yang bisa memicu turunnya saturasi oksigen.
Berikut penyakit yang bisa menyebabkan turunnya saturasi oksigen:
1. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Kondisi ini merupakan kumpulan penyakit paru-paru kronis yang membuat kita sulit bernapas.
Baca juga: Waspadai, Gejala Covid-19 Happy Hypoxia yang Kerap Tidak Disadari