Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2021, 06:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Madu memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Merangkum Health Line, manfaat madu di antaranya untuk energy booster, mengobati batuk, dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Madu juga dipercaya berkhasiat untuk menjaga tekanan darah sehat, kontrol kadar kolesterol, dan mendukung kesehatan jantung.

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Tapi faktanya, madu tidak cocok dikonsumsi oleh semua kalangan. Di mana, bayi tidak dianjurkan untuk minum cairan yang banyak mengandung zat gula pada sarang lebah ini.

Alasan madu tak boleh diberikan kepada bayi

Dilansir dari Very Well Family, bayi yang berusia kurang dari 12 bulan harus dihindarkan semua sumber madu. Ini berarti segala sesuatu yang mengandung madu tidak boleh diberikan kepada bayi, termasuk sereal madu.

Alasan untuk menunda memberikan madu kepada anak-anak sampai berusia di atas setahun bukan karena kekhawatiran mengalami alergi makanan atau bahaya tersedak. Larangan ini lebih mempertimbangkan pada risiko bayi mengalami penyakit botulisme.

Penyakit botulisme disebabkan ketika bayi menelan spora dari bakteri yang disebut Clostridium botulinum. Bakteri ini bisa ditemui di dalam madu.

Clostridium botulinum menghasilkan racun di dalam saluran pencernaan bayi yang dapat diserap ke dalam tubuh dan memiliki efek serius pada kontrol otot bayi.

Dalam kasus ekstrim, otot-otot pernapasan pada bayi bisa menjadi lumpuh.

Jika bantuan mekanis tidak diberikan, bayi pun bisa meninggal.

Baca juga: Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

Tanda dan gejala botulisme pada bayi meliputi:

  • Sembelit
  • Ekspresi wajah datar
  • Menangis tidak sekencang biasanya
  • Gerakan berkurang
  • Kesulitan menelan atau air liur berlebihan
  • Kelemahan otot
  • Masalah pernapasan

Jika Anda sebagai orang tua sudah telanjur memberikan bayi madu dan muncul gejala di atas, sebaiknya segera menghubungi dokter.

Saat bayi lebih aman minum madu

Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa madu tidak aman untuk bayi di bawah usia setahun tetapi bisa baik untuk kebanyakan orang lainnya.

Jawabannya terletak pada kematangan saluran pencernaan bayi.

Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya

Bayi berusia kurang setahun tidak memiliki intensitas asam dalam sistem pencernaan yang membantu menangkis racun yang dihasilkan bakteri.

Jadi sementara orang dewasa dan anak-anak dapat menangani paparan bakteri dalam jumlah kecil, tidak demikian halnya dengan bayi.

Apakah memasak bisa mematikan bakteri dalam madu?

Dilansir dari Medical News Today, makanan panggang yang dibuat dengan madu juga masih terlarang.

Bahkan suhu tinggi memasak dan memanggang tidak akan menghancurkan spora botulisme.

Karena alasan ini, para orang tua tidak boleh juga memberikan makanan panggang atau makanan matang yang mengandung madu kepada bayi.

Kejadian penyakit botulisme pada bayi akibat konsumsi madu memang jarang terjadi, tapi bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?

Jadi sebaiknya jangan beri anak madu sampai mereka berusia lebih dari setahun.

Lagi pula madu tetap saja adalah sumber gula. Ini berarti membatasi konsumsi madu pada anak mungkin dapat bermanfaat juga untuk membantu mencegah kerusakan gigi maupun kelebihan berat badan.

Baca juga: 11 Alasan Konsumsi Gula Berlebihan Buruk untuk Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau