4. Emosi yang intens
Penelitian telah menunjukkan bahwa kemarahan dan kesedihan yang intens dapat menyebabkan serangan jantung.
Ini mungkin terjadi dari peningkatan mendadak pada detak jantung dan tekanan darah yang dipicu oleh elemen kejutan.
Emosi ini lebih cenderung berdampak negatif pada orang-orang yang sudah berisiko tinggi terkena serangan jantung.
Ada kondisi yang disebut kardiomiopati Takotsubo, yang mungkin meniru serangan jantung.
Kardiomiopati Takotsubo cenderung lebih sering terjadi pada wanita dengan kesedihan yang intens.
Kondisi ini menghasilkan gejala seperti serangan jantung yang menyebabkan komplikasi gagal jantung mendadak.
Kardiomiopati Takotsubo dianggap sebagai hasil dari kejang arteri.
5. Kondisi medis terkait
Ketika Anda didiagnosis dengan kondisi medis serius yang tampaknya tidak berhubungan dengan organ jantung Anda, risiko serangan jantung mungkin tidak terlintas dalam pikiran Anda.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Memicu Kerusakan Saraf?
Untuk alasan ini, peran kondisi tertentu dalam meningkatkan risiko serangan jantung sering disepelekan.
Melansir Very Well Health, kondisi yang diketahui dapat meningkatkan risiko serangan jantung meliputi:
Setiap orang dengan salah satu dari kondisi ini harus menemui ahli jantung selain dokter reguler mereka.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.