Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2021, 15:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Gula meja seperti diketahui mengandung sukrosa dengan komposisi satu molekul fkuktosa dan satu molekul glukosa yang terikat bersama.

Saat Anda makan sukrosa, molekul glukosa dan fruktosa dipisahkan oleh enzim di usus kecil Anda sebelum diserap ke dalam aliran darah Anda. Hal ini akan meningkatkan kadar gula darah dan memberi sinyal pada pankreas Anda untuk melepaskan insulin.

Insulin bertugas mengangkut glukosa keluar dari aliran darah dan masuk ke sel Anda di mana glukosa dapat dimetabolisme untuk energi.

Sejumlah kecil fruktosa juga dapat diambil oleh sel dan digunakan untuk energi. Tapi, sebagian besarnya tetap saja akan dibawa ke hati Anda di mana fruktosa akan diubah menjadi glukosa untuk energi atau lemak untuk penyimpanan.

Jika Anda makan lebih banyak gula daripada yang dapat digunakan tubuh Anda untuk energi, kelebihannya akan diubah menjadi asam lemak dan disimpan sebagai lemak tubuh.

Karena fruktosa dapat diubah menjadi lemak, asupan tinggi zat ini cenderung dapat meningkatkan kadar trigliserida yang pada gilirannya bisa meningkatkan risiko penyakit perlemakan hati hingga penyakit jantung.

Asupan fruktosa yang tinggi juga dikaitkan dengan kadar asam urat yang lebih tinggi dalam darah.

Baca juga: 4 Tahapan Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai

Jika kristal asam urat ini mengendap di persendian Anda, kondisi menyakitkan yang dikenal sebagai penyakit asam urat (gout) dapat berkembang.

Sedangkan, konsumsi gula dalam jumlah besar dianggap dapat meningkatkan risiko diabetes secara tidak langsung karena bisa berkontribusi pada penambahan berat badan dan peningkatan lemak tubuh.

Terlebih lagi, penelitian telah menunjukkan bahwa makan banyak gula dapat mengganggu sinyal leptin, hormon yang meningkatkan perasaan kenyang. Dengan begitu, seseorang bisa menjadi makan berlebihan dan mengalami penambahan berat badan.

Untuk mengurangi efek negatif dari gula, WHO telah merekomendasikan jangan mengonsumsinya lebih dari 10 persen dari total asupan kalori harian. Jumlah itu kira-kira tidak lebih dari 50 gram per hari atau setara dengan 4 sendok makan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com