CSI memiliki fokus advokasi terhadap long covid dan terafiliasi dengan survivor group internasional serta secara berkala mengadakan komunikasi dengan WHO.
Juno mengatakan, untuk bisa mengurangi gejala long covid, para penyintas tentu tidak boleh tinggal diam saja. Menurut dia, meski belum tersedia terapi pengobatan khusus untuk mengatasi long covid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh penyintas.
Baca juga: 21 Penyebab Dada Sesak, Bukan Hanya Gejala Covid-19
Berikut beberapa saran yang ditawarkan agar para penyintas bisa “berdamai” dengan long covid:
“Sejauh ini setahu saya belum ada gejala long covid yang benar-benar bisa hilang. Biasanya sifatnya juga relapse atau kekambuhan. Kami udah mengira hilang, enggak tahunya suatu hari tiba-tiba muncul lagi. Jadi solusi terbaik ya sudah berdamai saja, selama gejala yang muncul bukan yang menyiksa,” jelas Juno.
Juni menyebut, kadar keparahan keluhan atau gejala long covid biasanya semakin lama akan semakin ringan.
Jika seorang penyintas sampai mengalami kondisi yang berbeda, seperti gejala malah semakin parah, Juno menyarankan untuk dapat segera menemui dokter. Dokter bisa memberi masukan terkait pengobatan terbaik sesuai kondisi pasien.
Baca juga: 11 Penyebab Sakit Tenggorokan, Bukan Hanya Gejala Covid-19
“Jika terjadi kekambuhan, gejala biasanya sudah enggak separah pada masa awal-awal. Jadi ya bisa diabaikan, kurang lebih begitu,” jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.