KOMPAS.com – Bagi sebagian orang, virus corona (Covid-19) dapat menyebabkan gejala yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi hilang.
Kondisi pasca-covid ini dikenali sebagai long covid atau long-term covid.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa pulih dari Covid-19 berbeda pada masing-masing orang.
Baca juga: 10 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Bukan Hanya Gejala Covid-19
Banyak orang dengan Covid-19 bisa merasa lebih baik dalam beberapa hari atau minggu, di mana sebagian besar akan sembuh total dalam 12 minggu.
Tapi, bagi sebagain orang, gejalanya bisa bertahan lebih lama meski telah dinyatakan negatif dan tidak menular.
Kemungkinan memiliki gejala jangka panjang ini tampaknya tidak terkait dengan seberapa parah atau sakit seseorang saat pertama kali terkena Covid-19.
Pasalnya, orang yang hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tak memiliki gejala sama sekali dalam beberapa hari atau minggu setelah terinfeksi virus corona dilaporkan dapat juga mengalami kondisi long covid.
Para ahli kini masih masih bekerja untuk mempelajari lebih lanjut tentang efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang terkait dengan Covid-19, siapa yang bisa mengalaminya, dan mengapa bisa terjadi demikian.
Ada banyak gejala yang bisa dialami seseorang setelah terinfeksi Covid-19.
Melansir NHS, beberapa gejala long covid yang umum terjadi, meliputi:
NHS terakhir meninjau publikasikan informasi tentang gejala long covid tersebut di lamannya pada Kamis (22/7/2021). NHS menyarankan bagi penyintas Covid-19 yang merasa khawatir dengan gejala long covid dapat berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Berapa Lama Anosmia Akibat Covid-19 Bisa Sembuh?
Long covid bisa menjadi bukti bahwa Covid-19 memiliki dampak yang luas, bukan hanya seputar sistem pernapasan, tapi juga hampir seluruh bagian tubuh. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan Covid-19 sangat dianjurkan.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, melaporkan bahwa beberapa orang yang menderita penyakit parah dengan Covid-19 bisa mengalami efek multiorgan atau kondisi autoimun dalam dalam waktu yang lebih lama dengan gejala yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah penyakit Covid-19.
Efek multiorgan dapat memengaruhi sebagian besar sistem tubuh, termasuk fungsi jantung, paru-paru, ginjal, kulit, dan otak.
Kondisi autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menyerang sel-sel sehat di tubuh secara tidak sengaja, menyebabkan peradangan (pembengkakan yang menyakitkan) atau kerusakan jaringan di bagian tubuh yang terkena.