Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa saat Pubertas Biasanya Disertai dengan Munculnya Jerawat?

Kompas.com - 31/07/2021, 19:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu ciri-ciri pubertas pada remaja laki-laki atau perempuan ditandai dengan keluarnya jerawat.

Kondisi ini dialami sebagian besar remaja. Sekitar delapan dari 10 remaja mulai memiliki jerawat pada masa pubertas.

Jerawat pubertas ini bisa berupa komedo hitam, komedo putih, sampai jerawat meradang.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait penyebab jerawat saat pubertas, cara menghilangkannya, dan kapan perlu waspada.

Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Jerawat di dalam Hidung

Mengapa saat pubertas muncul jerawat?

Melansir WebMD, penyebab jerawat di saat pubertas berasal dari peningkatan produksi hormon.

Selama pubertas, remaja laki-laki maupun perempuan akan menghasilkan hormon seks androgen yang tinggi.

Perubahan hormon tersebut berdampak pada meningkatnya sebum atau minyak yang diproduksi kelenjar di kulit.

Produksi minyak berlebih tersebut, ditambah dengan penumpukan sel kulit mati, bisa membuat pori-pori rawan tersumbat.

Saat pori-pori tersumbat, bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat bisa berkembang biak di sana dan memicu tumbuhnya jerawat.

Jerawat saat pubertas biasanya muncul di wajah, leher, bahu, punggung atas, sampai ke dada.

Seseorang lebih rentan terkena jerawat saat pubertas apabila keluarganya seperti saudara, ayah, ibu, dll. punya masalah kulit sejenis.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Jerawat Karena Masker

Cara menghilangkan jerawat saat pubertas

Dilansir dari Kid’s Health, ada beberapa cara menghilangkan jerawat saat pubertas yang bisa kamu jajal, antara lain:

  1. Cegah penumpukan minyak dan kotoran berlebih di wajah dengan cuci muka saat bangun tidur, habis berolahraga atau banyak berkeringat, dan sebelum tidur
  2. Gunakan produk perawatan kulit seperti tabir surya atau krim yang berlabel non-comedogenic atau non-acnegenic. Produk tersebut umumnya tidak menyumbat pori-pori
  3. Jika kamu menggunakan gel rambut atau produk penata rambut tertentu, jauhkan dari area wajah
  4. Tak hanya mencuci muka, rambut juga perlu sering dicuci agar kotoran dan minyaknya tidak sampai ke wajah dan leher
  5. Gunakan obat jerawat yang mengandung bahan asam salisilat atau benzoil peroksida
  6. Hindari segala jenis makanan berlemak tinggi seperti gorengan, daging berlemak, makanan cepat saji, atau makanan tinggi gula
  7. Jangan memencet atau mengutak-atik jerawat karena bisa bikin masalah kulit ini semakin parah

Jika beragam cara menghilangkan jerawat saat pubertas di atas sudah dicoba tapi masalah kulit ini tak kunjung sembuh, saatnya berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: Apakah Sperma Bagus untuk Masker Muka?

Kapan perlu waspada?

Jerawat di masa pubertas tak jarang mengganggu penampilan dan membuat remaja tidak percaya diri.

Pastikan kamu berkonsultasi ke dokter spesialis kulit apabila jerawat saat pubertas terasa mengganggu.

Dokter biasanya akan meresepkan obat jerawat atau krim khusus untuk mencegah pembentukan sekaligus menghilangkan jerawat.

Baca juga: 5 Cara Menggunakan Lidah Buaya untuk Menghilangkan Jerawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau