KOMPAS.com - Madu telah digunakan sebagai obat alami dalam budaya di seluruh dunia selama berabad-abad.
Hal ini disebabkan, madu memiliki sifat antioksidan yang melawan peradangan dan meningkatkan kekebalan.
Banyak orang mengonsumsi madu karena kemampuannya untuk meredakan sakit tenggorokan dan meredakan batuk.
Madu juga merupakan obat rumahan untuk gejala alergi.
Melansir dari Healthline, asma dan alergi adalah kondisi terkait, tetapi ada beberapa perbedaan penting.
Jika Anda alergi terhadap hal-hal di lingkungan, seperti serbuk sari dan debu, tubuh Anda menghasilkan antibodi sebagai respons.
Baca juga: Alasan Bayi Tak Boleh Diberi Madu
Antibodi tersebut menyebabkan produksi bahan kimia, seperti histamin.
Histamin dapat menyebabkan hidung tersumbat, bersin-bersin, mata berair, gatal-gatal, batuk, dan reaksi alergi lainnya.
Antibodi yang sama juga dapat memicu serangan asma.
Namun tidak seperti alergi, asma adalah masalah yang dialami jauh di dalam paru-paru dan saluran udara bagian atas.
Ini adalah masalah kesehatan yang lebih serius daripada alergi lingkungan.
Aktivitas ringan dapat menyebabkan serangan asma pada beberapa orang.
Apabila tidak diobati, asma dapat mengancam jiwa.
Madu cukup efektif untuk meredakan batuk pada malam hari.
Suatu bentuk asma malam hari, yang disebut asma nokturnal, dapat menyebabkan batuk, mengi, dan sesak dada.