Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Sakit Kepala Berkepanjangan yang Bisa Terjadi

Kompas.com - 03/08/2021, 19:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyebab sakit kepala berkepanjangan perlu dicari tahu atau dipastikan untuk mendukung pemilihan pengobatan terbaik.

Banyak orang mungkin pernah mengalami sakit kepala dari waktu ke waktu dan beberapa di antaranya bisa mengalami sakit kepala yang berlangsung lebih dari sehari.

Ada banyak alasan mengapa sakit kepala bisa berlangsung lama, mulai dari perubahan hormonal hingga kondisi mendasar yang lebih serius.

Baca juga: 7 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya

Meskipun bisa mengkhawatirkan jika sakit kepala berlangsung lama, bahkan sampai mengganggu tidur, kebanyakan sakit kepala tidak mengancam jiwa.

Tetapi, ketidaknyamanan yang berkepanjangan ini tetap saja bisa menghambat atau menganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab sakit kepala tak kunjung hilang

Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab sakit kepala berkepanjangan yang berlangsung lebih dari satu hari.

Beberapa di antaranya adalah:

1. Rebound headache

Saat mengalami sakit kepala, banyak orang mungkin terbiasa minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan paracetamol.

Tapi tahukah Anda bahwa minum obat pereda nyeri untuk sakit kepala juga bisa memicu sakit kepala?

Kondisi ini dapat disebut dengan rebound headache atau sakit kepala berulang.

Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?

Merangkum Mayo Clinic, rebound headache terjadi akibat konsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan atau dalam jangka panjang.

Obat apa pun yang bisa meredakan sakit kepala bisa memicu rebound headache.

Sementara, obat pereda nyeri yang dikonsumsi secara teratur untuk kondisi lain, seperti radang sendi belum terbukti bisa menyebabkan  jenis sakit kepala ini.

Meskipun jenis sakit kepala ini sering tidak bertahan lama, rebound headache bisa kambuh selama satu hari atau lebih.

2. Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala parah yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu pada suatu waktu.

Migrain pada umumnya diawali dengan perasaan sakit umum yang berlangsung satu atau dua hari sebelum sakit kepala dimulai.

Baca juga: 10 Makanan Pemicu Migrain yang Baik Diwaspadai

Sementara, beberapa orang bisa mengalami “aura migrain”, suatu gejala akibat gangguan pada sistem saraf yang terjadi sesaat sebelum atau bersamaan dengan munculnya sakit kepala dan gejala migrain lainnya.

Gejala aura migrain bisa termasuk:

  • Mata kabur
  • Blind spots atau muncul bintik buta atau area gelap pada pandangan
  • Kehilangan penglihatan sementara
  • Melihat kilatan atau kelap-kelip cahaya

Setelahnya, ada sakit kepala itu sendiri, dengan gejala yang mungkin termasuk:

  • Nyeri berdenyut di kedua sisi kepala
  • Sakit di belakang mata
  • Mual
  • Muntah
  • Sensitivitas cahaya dan suara
  • Kepekaan terhadap bau dan wewangian

Setelah migrain hilang, penderita mungkin akan mengalami perasaan lelah dan lesu seperti mabuk.

Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Serotonin, Bikin Mood Lebih baik

3. Sakit kepala yang berhubungan dengan stres atau gangguan mood

Dilansir dari Health Line, kecemasan, stres, dan gangguan mood dapat memicu sakit kepala yang bertahan lebih dari sehari.

Secara khusus, seseorang yang mengalami gangguan panik atau gangguan kecemasan umum cenderung mengalami sakit kepala berkepanjangan lebih sering daripada yang tidak.

4. Sakit kepala cervicogenic

Terkadang sakit kepala sebenarnya tidak berasal dari kepala sama sekali. Sakit ini melainkan bisa datang dari leher.

Pada sakit kepala cervicogenic, rasa sakit dirujuk ke kepala dari area di leher. Penderita bahkan mungkin tidak menyadari dari mana asalnya.

Padahal jika penyebab yang mendasari tidak diobati, yaitu adaya masalah di leher, sakit kepala tidak akan hilang.

Baca juga: 10 Penyebab Leher Sakit dan Cara Mengatasinya

Sakit kepala cervicogenic dapat disebabkan oleh cedera, radang sendi, patah tulang, tumor, atau infeksi.

Penerapan postur tubuh tidak ergonomis atau tertidur dalam posisi salah dapat menyebabkan sakit kepala cervicogenic.

Keausan yang berhubungan dengan cakram tulang belakang juga dapat menyebabkan sakit kepala jenis ini.

5. Gegar otak dan cedera kepala lainnya

Jika baru saja mengalami gegar otak atau cedera kepala serupa, seseorang mungkin akan mengalami sakit kepala yang berkelanjutan. Kondisi ini disebut sindrom pasca-gegar otak atau post?concussion syndrome.

Post?concussion syndrom adalah cedera ringan pada otak yang disebabkan oleh trauma awal.

Sindrom ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan setelah gegar otak - mungkin hingga satu tahun.

Gejala sindrom pasca-gegar otak meliputi:

  • Sakit kepala berulang atau berkelanjutan
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Periode iritabilitas
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Masalah memori jangka pendek
  • Perasaan cemas
  • Sensasi berdenging di telinga Anda
  • Sulit tidur
  • Kepekaan terhadap suara dan cahaya
  • Penglihatan kabur atau mata kabur
  • Gangguan sensorik seperti berkurangnya indra penciuman dan pengecapan

Baca juga: 9 Gejala Tumor Otak yang Sering Muncul

Kapan harus ke dokter segera?

Merangkum Medical News Today, jika Anda telah mengalami sakit kepala yang sama selama lebih dari satu hari, Anda mungkin memiliki kondisi mendasar yang lebih serius yang memerlukan perawatan medis darurat.

Setidaknya segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami:

  • Sakit kepala parah yang dimulai tiba-tiba (dalam beberapa detik)
  • Migrain yang telah berlangsung beberapa hari, atau bahkan berminggu-minggu
  • Gejala baru yang belum pernah Anda alami bersama dengan sakit kepala (disorientasi, kehilangan penglihatan atau perubahan penglihatan, kelelahan, atau demam)
  • Penyakit ginjal, jantung, atau hati dengan sakit kepala
  • Sakit kepala parah atau berkelanjutan pada kehamilan, yang dapat mengindikasikan komplikasi seperti preeklamsia
  • HIV atau gangguan sistem kekebalan lainnya bersama dengan sakit kepala
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau