Risiko signifikan mengonsumsi gula makanan berlebih adalah penambahan berat badan.
Dalam kebanyakan kasus, makanan dan minuman manis mengandung kalori tinggi.
Mengonsumsi terlalu banyak produk ini akan menyebabkan penambahan berat badan, bahkan dengan olahraga teratur.
Ada yang bukti kuat menunjukkan bahwa kelebihan gula makanan adalah penyebab kenaikan berat badan.
Karena tubuh biasanya mencerna produk yang mengandung gula tambahan lebih cepat, mereka tidak mengimbangi rasa lapar untuk waktu yang lama.
Hal ini dapat menyebabkan makan lebih teratur sepanjang hari dan asupan kalori yang lebih besar secara keseluruhan.
Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa gula dapat mempengaruhi jalur biologis yang mengatur rasa lapar.
Leptin adalah hormon yang mengatur rasa lapar dengan menentukan berapa banyak energi yang dibutuhkan tubuh.
Gangguan fungsi leptin dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.
Sebuah studi pada tikus dari 2011 mengungkapkan bahwa diet tinggi lemak dan gula dapat menyebabkan resistensi leptin.
Resistensi leptin terjadi ketika tubuh tidak lagi merespons leptin secara benar.
Penulis penelitian menemukan bahwa menghilangkan gula dari makanan membalikkan resistensi leptin.
Studi lain yang dilakukan pada tahun 2014 menemukan bahwa minuman manis bisa menjadi masalah khusus untuk resistensi leptin.
Penting untuk dicatat bahwa gula tidak menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas dengan sendirinya.
Gula adalah salah satu dari beberapa penyebab.
Kelebihan berat badan atau obesitas adalah hasil dari interaksi kompleks antara diet, aktivitas fisik, genetika, dan faktor sosial dan lingkungan.
Namun, membatasi jumlah gula dalam diet adalah salah satu cara paling sederhana untuk mencegah penambahan berat badan.
Baca juga: 5 Penyebab Mual pada Penderita Diabetes yang Penting Dipastikan
Ada hubungan antara mengonsumsi minuman manis dan mengembangkan diabetes tipe 2 .
Tidak benar bahwa gula menyebabkan diabetes.
Diet tinggi kalori dalam bentuk apa pun dapat menyebabkan diabetes tipe 2.