KOMPAS.com - Batu ginjal adalah endapan mineral dan garam yang mengkristal di ginjal.
Batu ginjal biasanya berbentuk padat dan biasanya penderita akan mengalami kesakitan saat buang air kecil.
Biasanya, cairan dalam urine mencegah produk limbah bersentuhan satu sama lain.
Namun, batu ginjal bisa mulai terbentuk ketika tidak ada cukup cairan atau terlalu banyak kandungan limbah padat dalam urine.
Meskipun sebagian besar batu ginjal berkembang di ginjal, mereka dapat terbentuk di mana saja di saluran kemih.
Melansir dari Medical News Today, para peneliti masih tidak yakin bagaimana atau mengapa batu ginjal berkembang.
Baca juga: Pengidap Penyakit Batu Ginjal, Ini 5 Pantangan yang Perlu Dihindari
Dehidrasi adalah faktor risiko utama batu ginjal.
Namun, makanan tertentu dan berbagai kebiasaan gaya hidup juga dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Orang yang menduga bahwa mereka memiliki batu ginjal atau berisiko tinggi terkena batu ginjal harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis batu ginjal yang mereka miliki dan menentukan makanan atau aktivitas tertentu yang harus dihindari.
Di samping itu, ada banyak langkah yang bisa dilakukan seseorang untuk mengurangi risiko batu ginjal, di antaranya adalah melakukan kebiasaan sederhana berikut.
Ketika urine mengandung lebih banyak cairan, kecil kemungkinan mineral dan garam akan berkumpul bersama dan membentuk batu.
Urine yang lebih gelap adalah tanda dehidrasi.
Idealnya, urin akan tampak kuning pucat.
Dokter cenderung merekomendasikan agar seseorang minum antara enam hingga 8 gelas air putih per hari.
Natrium, atau garam, dapat menyebabkan retensi air dan menyebabkan dehidrasi.