Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Henti Jantung yang Umum Terjadi

Kompas.com - 05/09/2021, 07:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyebab henti jantung penting dikenali untuk kemudian dapat diantisipasi.

Henti jantung adalah kejadian tak terduga yang bisa menyebabkan kematian secara mendadak atau tiba-tiba.

Pada kejadian henti jantung atau dikenal juga dengan istilah cardiac arrest atau sudden cardiac arrest (SCA), jantung akan benar-benar berhenti berdetak.

Baca juga: 2 Penyebab Henti Jantung yang Perlu Diwaspadai

Melansir WebMD, detak jantung kita dikendalikan oleh impuls elektrik.

Ketika impuls ini berubah pola, detak jantung bisa menjadi tidak teratur. Gangguan ini dikenal sebagai aritmia jantung.

Henti jantung terjadi saat irama jantung berhenti. Kondisi ini jelas tidak boleh disepelekan.

Henti jantung dapat menyebabkan kematian atau kecacatan.

Apabila Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala henti jantung, segera cari bantuan medis darurat. Jika memungkinkan, lakukan resusitasi jantung paru (RJP) pada orang lain.

Respons dan pengobatan secepat mungkin bisa menyelematkan nyawa.

Dilansir dari Mayo Clinic, tanda atau gejala henti jantung mendadak termasuk:

  • Kolaps tiba-tiba
  • Tidak ada denyut nadi
  • Tidak bernafas
  • Hilang kesadaran

Untuk diketahui, terkadang ada tanda dan gejala lain yang bisa terjadi sebelum serangan jantung mendadak.

Ini mungkin termasuk:

  • Ketidaknyamanan dada
  • Sesak napas
  • Rasa lemah
  • Jantung berdebar cepat (palpitasi)

Tapi serangan jantung mendadak sering terjadi tanpa peringatan.

Baca juga: Beda Gejala Serangan Jantung dan Stroke, Jangan Keliru

Penyebab henti jantung yang umum terjadi

Mencari penyebab henti jantung bisa diibaratkan sama dengan mencari penyebab mengapa mobil mogok.

Jadi, ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab henti jantung.

Tapi di antara banyak kemungkinan tersebut, ada beberapa yang dilaporkan lebih umum terjadi.

Dilansir dari Very Well Health, berikut adalah tiga penyebab henting jantung mendadak paling paling umum:

1. Aritmia jantung

Bagaimanapun sejauh ini penyebab paling umum dari henti jantung, terutama henti jantung mendadak adalah aritmia jantung.

Baca juga: Cara Hitung Denyut Nadi Saat Olahraga untuk Cegah Serangan Jantung

Aritmia jantung adalah masalah dalam sistem komunikasi elektrik jantung, sistem yang bertanggung jawab untuk membuat jantung berdetak secara teratur pada tingkat yang tepat.

Dari semua penyebab henti jantung, kejadian tersebut adalah yang paling mungkin menyebabkan jantung berhenti berdetak.

Asistol adalah istilah medis untuk keadaan di mana tidak terdapat aktivitas elektrik dari jantung pada gambaran elektrokardiogram.

Fibrilasi ventrikel (bilik jantung) merupakan aritmia yang paling sering bertanggung jawab atas henti jantung mendadak dan merupakan salah satu yang paling dapat diobati jika ditangani dengan cepat.

Pada fibrilasi ventrikel, bilik-bilik ini bergetar di luar kendali. Hal itu kemudian menyebabkan ritme jantung berubah secara dramatis.

Ventrikel mulai memompa secara tidak efisien yang sangat mengurangi jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh.

Dalam beberapa kasus, sirkulasi darah dapat berhenti sama sekali. Hal ini pun dapat menyebabkan henti jantung mendadak.

2. Perdarahan dan syok

Syok adalah kondisi medis yang rumit dengan beberapa penyebab.

Secara sederhana syok dapat dipaham sebagai kondisi saat tekanan darah berada pada kondisi sangat rendah.

Jika tekanan darah terlalu rendah, tidak akan ada denyut nadi atau darah yang cukup mengalir ke otak untuk membuat seseorang tetap hidup.

Baca juga: 3 Penyebab Darah Tinggi dan Denyut Nadi Rendah

3. Ketidakseimbangan elektrolit

Elektrolit penting agar kimia tubuh berfungsi dengan benar.

Kalsium, natrium, dan kalium adalah elektrolit yang paling penting dimiliki tubuh.

Kalsium dan kalium harus seimbang agar otot berkontraksi atau saraf mengirimkan impuls.

Begitu kalsium dan kalium bertukar tempat dan menyebabkan sesuatu terjadi, natrium mengembalikannya ke tempatnya untuk waktu berikutnya.

Jika tidak ada cukup satu atau dua atau semua elektrolit ini, maka sel-sel otot jantung tidak dapat bergerak, yang berarti jantung tidak akan memompa.

Pada penderita penyakit terkait panas (heat exhaustion atau heat stroke), gagal ginjal, dan orang-orang yang menggunakan jenis obat tertentu rentan terhadap ketidakseimbangan elektrolit.

Henti jantung pada anak-anak

Anak-anak tidak menderita henti jantung mendadak sesering orang dewasa.

Ketika anak-anak sampai menderita henti jantung, biasanya karena masalah struktural dengan jantung, seperti kardiomiopati hipertrofik.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Sangat jarang, henti jantung pada anak-anak disebabkan oleh fibrilasi ventrikel.

Jika hal fibrilasi venrikel sampai terjadi, dalam kebanyakan kasus hal itu berasal dari faktor eksternal, seperti pukulan keras ke bagian dada (commotio cordis).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com