Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Gejala Serangan Jantung Ringan yang Pantang Disepelekan

Kompas.com - 04/09/2021, 14:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung ringan adalah salah satu penyakit jantung yang sekilas terdengar tidak parah, tapi sebenarnya pantang disepelekan.

Melansir Cleveland Clinic, serangan jantung ringan terjadi ketika salah satu pembuluh darah arteri koroner jantung sebagian tersumbat.

Kondisi ini menyebabkan pasokan darah kaya oksigen ke jantung sedikit berkurang.

Baca juga: Bisakah Asam Lambung Naik (GERD) Sebabkan Serangan Jantung?

Namun, kerusakan jantung akibat serangan jantung ringan relatif tidak parah dan jantung masih mampu memompa darah kendati tidak optimal.

Dalam dunia kesehatan, serangan jantung ringan dikenal dengan istilah non-ST elevation myocardial infarction atau NSTEMI.

Gejala serangan jantung ringan

Dilansir dari Tri-City Cardiology, sama seperti gejala stroke ringan, gejala serangan jantung ringan cenderung singkat dan tidak terlalu parah.

Beberapa ciri-ciri serangan jantung ringan yang dirasakan penderitanya, antara lain:

  • Dada sakit, tertekan, atau rasanya terjepit selama beberapa menit
  • Rasa sakit menjalar sampai ke tenggorokan
  • Badan rasanya lemas
  • Sesak napas, baik sebelum atau saat nyeri dada
  • Punggung bagian atas, rahang, leher, atau perut atas rasanya tidak nyaman
  • Pusing
  • Mual
  • Keluar keringat dingin

Jika Anda mendapati gejala serangan jantung ringan di atas, segera bawa penderita ke rumah sakit.

Semakin cepat penderita serangan jantung diberikan pertolongan medis darurat, semakin sedikit kerusakan jantung.

Baca juga: 10 Penyebab Serangan Jantung yang Kerap Disepelekan

Kendati tanda serangan jantung sudah tidak terasa, namun penderita tetap perlu mendapatkan evaluasi medis.

Apabila tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, serangan jantung ringan bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung fatal sampai stroke.

Evaluasi medis dokter biasanya meliputi pemeriksaan fisik, tes elektrokardiogram, ekokardiogram, dan tes darah untuk memeriksa enzim yang menunjukkan tanda keruasakan otot jantung.

Dalam hitungan jam, hasil pemeriksaan kesehatan bisa menunjukkan dengan tepat apakah penderita mengalami serangan jantung, serta seberapa parah atau ringan tingkat kerusakan jantung.

Hasil pemeriksaan kesehatan tersebut juga digunakan dokter sebagai rujukan untuk menentukan pengobatan serangan jantung.

Baca juga: Diawali Nyeri Dada, Ini Beda Gejala pada GERD dan Serangan Jantung

Cara mencegah serangan jantung ringan

Meskipun ada faktor risiko serangan jantung seperti faktor keturunan tidak dapat dikontrol, setiap orang tetap memiliki kesempatan besar untuk mencegah masalah kesehatan ini dengan gaya hidup sehat.

Beberapa cara mencegah serangan jantung ringan yang perlu dilakukan, antara lain:

  • Bangun rutinitas olahraga, setidaknya dua kali seminggu
  • Jaga berat badan agar tetap ideal
  • Pastikan kadar kolesterol jahat (LDL) selalu terkontrol
  • Setop merokok
  • Konsumsi banyak sayuran berdaun hijau, batas asupan garam, kurangi gula, dan minimalkan lemak jenuh
  • Makan makanan yang baik untuk kesehatan jantung, seperti ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian
  • Kendalikan stres dengan latihan yoga, meditasi, dan jalankan hobi

Dengan mengenali gejala serangan jantung ringan dan cara mencegahnya, risiko terkena penyakit jantung ini bisa ditekan.

Baca juga: Waspadai Serangan Jantung Saat Tidur, Begini Cara Mencegahnya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau