Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengobati Pembengkakan Hati Sesuai Penyebabnya

Kompas.com - 29/09/2021, 15:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Cara mengobati pembengkakan hati pada masing-masing penderita bisa berbeda karena disesuikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Pembengkakan hati adalah kondisi ketika organ hati membesar melebihi ukuran normal atau biasanya.

Dalam istilah medis, pembengkakan hati dikenal sebagai hepatomegaly.

Baca juga: 13 Gejala Pembengkakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Melansir WebMD, pembengkakan hati biasanya adalah gejala dari kondisi kesehatan lainnya.

Saat mengalami pembengkakan hati parah, seseorang kemungkinan akan merasakan sensasi penuh di sisi kanan perut atau mungkin melaporkan beberapa ketidaknyamanan di area tersebut.

Penderita pembengkakan hati mungkin juga akan mengalami beberapa gejala yang menyertai dari masalah hati atau jantung yang mendasarinya.

Ini mungkin termasuk:

  • Penyakit kuning atau menguningnya kulit dan mata (jaundice)
  • Sesak napas
  • Mual
  • Kelelahan dan pusing
  • Urine berwarna gelap
  • Perubahan kebiasaan buang air besar (BAB)
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya
  • Demam
  • Pembengkakan kaki
  • Nafsu makan berkurang

Siapa saja yang mengalami kondisi yang mengarah pada gejala pembengkakan hati sebaiknya dapat berkonsultasi dengan dokter.

Jika seseorang didiagnosis mengalami kondisi medis ini, dokter bisa memberikan saran pengobatan terbaik.

Baca juga: 6 Penyebab Pembengkakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Cara mengobati pembengkakan hati

Merangkum Medical News Today, pengobatan untuk hepatomegali pada dasarnya menyasar pengobatan atas penyebab yang mendasarinya.

Berikut adalah beberapa pilihan cara mengobati pembengkakan hati yang disesuaikan dengan penyebabnya: 

1. Hepatitis

Cara mengobati hepatitis tergantung pada jenis hepatitis yang dimiliki seseorang.

Baca juga: Perbedaan Hepatitis A, B, dan C yang Perlu Diketahui

Berbagai jenis dan perawatan terkait hepatitis meliputi:

  • Hepatitis A: Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A. Kebanyakan orang dengan hepatitis A dilaporkan bisa pulih sepenuhnya dalam beberapa minggu atau bulan
  • Hepatitis B: Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis B akut. Sementara itu, pengobatan untuk hepatitis B kronis bisa melibatkan obat antivirus untuk mengurangi kerusakan hati dan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang
  • Hepatitis C: Infeksi hepatitis C kronis memerlukan pengobatan dengan obat yang disebut antivirus kerja langsung. Perawatan biasanya memakan waktu 12-24 minggu, tergantung pada tingkat kerusakan hati
  • Hepatitis D: Orang dengan hepatitis D memerlukan pengobatan dengan interferon-alfa pegilasi. Obat ini dapat berfungsi untuk membantu memperlambat perkembangan kondisi. Sementara itu, penderita hepatitis D dengan penyakit hati stadium akhir mungkin memerlukan transplantasi hati

2. Penyakit hati alkoholik

Cara mengobati penyakit hati alkoholik atau alcoholic liver disease (ALD) akan melibatkan pengobatan gangguan penggunaan alkohol itu sendiri.

Berbagai hal ini mungkin perlu dilakukan:

  • Menjalani detoks medis yang diawasi
  • Mencoba terapi perilaku, seperti terapi perilaku kognitif atau terapi peningkatan motivasi
  • Mencoba terapi keluarga
  • Mencoba terapi kelompok
  • Mengobati kondisi kesehatan mental yang terjadi bersamaan atau komorbiditas

Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

3. Penyakit perlemakan hati nonalkoholik

Cara mengobati penyakit perlemakan hati nonalkoholik atau nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) akan tergantung sebagian pada penyebab yang mendasarinya.

Beberapa pilihan pengobatan potensial meliputi:

  • Membuat perubahan pola makan, termasuk mengurangi asupan kolesterol dan lemak
  • Mengontrol kadar gula darah
  • Mengelola kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti menjaga kadar insulin dan mengontrol diabetes tipe 2

Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

4. Kanker hati

Perawatan untuk kanker hati akan tergantung pada apakah kanker itu primer (berasal dari hati) atau sekunder (berasal dari organ tubuh lain dan menyebar ke hati).

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan termasuk ukuran dan stadium kanker.

Beberapa pilihan cara mengobati kanker hati yang potensial meliputi:

  • Kemoterapi
  • Terapi radiasi
  • Imunoterapi
  • Operasi pengangkatan tumor
  • Transplantasi Hati

5. Gagal jantung

Meskipun saat ini belum ada obat untuk mengatasi gagal jantung, ada perawatan yang tersedia yang bisa membantu mengelola kondisi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Bagaimana saja?

Melakukan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Berhenti merokok
  • Menghindari alkohol
  • Menghindari atau membatasi kafein
  • Mengelola stres
  • Menurunkan berat badan, jika perlu
  • Aktif secara fisik
  • Makan makanan yang sehat

Baca juga: 7 Gejala Gagal Jantung Saat Terjadi Penumpukan Cairan di Paru-paru

Mengonsumsi obat-obatan, seperti:

  • Penghambat enzim pengubah angiotensin
  • Penghambat reseptor angiotensin 2
  • Beta-blocker
  • Diuretik

Menjalani operasi untuk memperbaiki penyimpangan atau penyumbatan arteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau