Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2021, 05:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa sakit yang parah namun setelah memeriksakan diri ke dokter ternyata tidak ada satupun penyakit yang Anda derita?

Hal semacam ini seringkali dialami oleh penderita psikosomatik. Gangguan psikosomatik adalah kondisi psikologis yang mengarah pada gejala fisik, seringkali tanpa penjelasan medis.

Hal ini dapat mempengaruhi hampir semua bagian tubuh. Meski tak dapat didiagnosis secara nyata apa penyebabnya rasa sakit tersebut, namun sakit yang dialami penderita psikosomatik sangat nyata.

Penderita psikosomatik mungkin tidak merasakan bahwa ada yang salah dengan kondisi psikologis mereka. Namun, mereka tetap menyakini bahwa rasa sakit tersebut benar-benar terjadi akibat penyakit fisik.

Apa pemicu gangguan psikosomatik?

Ada banyak hal yang bisa memicu gangguan psikosomati. Berdaarkan laporan Cleveland Clinic, pemicu gangguan psikosomatik antara lain:

  • Gaya hidup kacau.
  • Kesulitan mengenali dan mengekspresikan emosi.
  • Pengabaian masa kecil.
  • Riwayat pelecehan seksual.
  • Kondisi psikologis lainnya, seperti depresi atau gangguan kepribadian.
  • Penyalahgunaan zat (seperti alkoholisme atau kecanduan narkoba).

Efek gangguan psikosomatik pada tubuh

Gangguan psikosomatis dapat mempengaruhi hampir semua bagian tubuh. Conto efek gangguan psikosomatik antara lain:

  • Kelelahan
  • Insomnia
  • Sakit dan nyeri, seperti nyeri otot atau nyeri punggung.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kesulitan bernapas (dispnea, atau sesak napas).
  • Gangguan pencernaan (sakit perut).
  • Sakit kepala dan migrain.
  • Disfungsi ereksi (impotensi).
  • Ruam kulit (dermatitis).
  • Tukak lambung (penyakit tukak lambung).

Gejala

Perita psikosomatik juga seringkali mengalami gejala berikut:

  • Mudah marah.
  • Menjadi depresi atau cemas.
  • Mengalami kesulitan berfungsi di tempat kerja, sekolah atau kehidupan sosial.

Apa yang dilakukan jika mengalami gejala gangguan psikosmatik?

Ketika merasakan adanya gejala psikosomatik pada diri kita, jangan lakukan self diagnosed karena hanya akan memperburuk keadaan.

Hal yang perlu kita lakukan adalah mengunjungi profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Profesional kesehatan mental biasanya menggunakan metode pengobatan berikut untuk mengatasi gangguan psikosomatik:

  • Terapi perilaku kognitif.
  • Obat-obatan, seperti antidepresan.
  • Terapi berbasis kesadaran.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com