Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2021, 14:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mata kering merupakan kondisi ketika mata tidak menghasilkan cukup air untuk melumaskan atau melembapkan mata.

Air mata yang tidak memadai dan tidak stabil dapat terjadi akibat berbagai alasan yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada permukaan mata.

Baca juga: 8 Cara Cegah Mata Kering Akibat Penggunaan Gadget

Penyebab

Air mata memiliki tiga lapisan. Terdapat lapisan luar berminyak, lapisan tengah berair, dan lapisan lendir bagian dalam.

Mata kering dapat terjadi jika kelenjar yang menghasilkan berbagai elemen air mata meradang atau tidak menghasilkan cukup air, minyak, atau lendir.

Menurut Healthline, berikut berbagai hal yang dapat menyebabkan mata kering meliputi:

  • Penuaan
  • Terapi penggantian hormon
  • Paparan angin atau udara kering
  • Alergi
  • Efek operasi mata lasik
  • Efek samping beberapa obat, termasuk antihistamin, pil KB, atau antidepresan
  • Pemakaian lensa kontak jangka panjang
  • Menatap layar perangkat digital terlalu lama
  • Tidak cukup berkedip

Faktor risiko

Menurut Mayo Clinic, terdapat faktor-faktor yang dapat meningkat risiko terjadinya mata kering, meliputi:

  • Kekurangan vitamin A
  • Mengenakan lensa kontak
  • Memiliki riwayat operasi refraktif
  • Memiliki alergi
  • Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Lansia, produksi air mata cenderung berkurang seiring bertambahnya usia
  • Wanita, kurangnya produksi air mata lebih sering terjadi pada wanita, terutama jika mengalami perubahan hormonal akibat kehamilan, pil KB, menstruasi, atau menopause

Baca juga: 15 Penyebab Mata Kering dan Cara Mengatasinya

Komplikasi

Meskipun merupakan hal yang cukup umum terjadi, mata kering yang dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi, termasuk:

  • Infeksi mata
    Mata lebih mudah terinfeksi karena tidak ada yang melindungi permukaan mata.
  • Kerusakan pada permukaan mata
    Mata kering yang parah dapat menyebabkan peradangan, abrasi permukaan kornea, bahkan kehilangan penglihatan
  • Kualitas hidup yang menurun
    Mata kering dapat menyulitkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari

Gejala

Berdasarkan Mayo Clinic, mata kering dapat menunjukan gejala seperti:

  • Sensasi menyengat, terbakar atau gatal di mata
  • Lendir berserat di dalam atau di sekitar mata
  • Kepekaan terhadap cahaya
  • Mata merah
  • Sensasi memiliki sesuatu di mata
  • Kesulitan memakai lensa kontak
  • Kesulitan mengemudi di malam hari
  • Mata berair
  • Penglihatan kabur atau kelelahan mata

Segera temui dokter Anda jika mengalami gejala mata kering yang berkepanjangan untuk menentukan penyebab dan perawatan yang paling tepat.

Baca juga: Inilah Jarak Aman Menonton TV Agar Tak Rusak Mata

Diagnosis

Melansir Mayo Clinic, terdapat tes dan prosedur yang dapat digunakan untuk melakukan diagnosis dan menentukan penyebab mata kering, antara lain::

  • Pemeriksaan mata lengkap dan komprehensif
  • Tes kualitas air mata
  • Tes osmolaritas air mata, mengukur komposisi partikel dan air dalam air mata
  • Pengambilan sampel air mata, mendeteksi penyakit atau masalah lain pada mata
  • Schirmer test, untuk mengukur produksi dan volume air mata

Perawatan

Dilansir dari Healthline, terdapat berbagai jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata kering, meliputi:

  • Penggunaan air mata buatan untuk meningkatkan kelembapan
  • Menyumbat lakrimal untuk memblokir lubang drainase di sudut mata
  • Resep obat anti-inflamasi atau kortikosteroid untuk meningkatkan jumlah air mata dan menurunkan risiko kerusakan kornea
  • Operasi, dilakukan jika mata kering parah dan tidak hilang dengan perawatan lain

Pencegahan

Menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa cara yang dapat lakukan untuk mencegah terjadinya mata kering, yaitu:

  • Hindari hembusan udara di mata seperti dari pengering rambut, pemanas mobil, AC, atau kipas angin
  • Gunakan pelindung mata saat beraktivitas di luar ruangan
  • Batasi pemakaian lensa kontak
  • Istirahat sejenak dari aktivitas yang membutuhkan konsentrasi dalam waktu yang lama
  • Posisikan layar digital setara atau di bawah ketinggian mata
  • Berhenti merokok dan hindari asap rokok
  • Gunakan obat tetes mata secara teratur

Baca juga: Benarkah Membaca Sambil Tiduran Berbahaya untuk Mata?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com