KOMPAS.com – Penyakit asam lambung bukan hanya bisa menyebabkan gejala heartburn atau sensasi panas di dada.
Faktanya, gangguan pencernaan ini juga bisa menyebabkan berbagai keluhan lain.
Penyakit asam lambung yang dimaksud di sini mengacu pada kondisi gastroesophageal reflux disease (GERD).
Baca juga: 15 Penyebab Susah Menelan yang Perlu Diwaspadai
GERD adalah bentuk kronis dari refluks asam lambung (kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus).
GERD dapat didiagnosis ketika refluks asam lambung terjadi lebih dari dua kali seminggu atau menyebabkan peradangan di kerongkongan.
Lantas, apakah penyakit asam lambung bisa menyebabkan susah menelan?
Jawabanya adalah iya.
Melansir Cleveland Clinic, gejala utama penyakit asam lambung memang adalah heartburn persisten dan regurgitasi asam.
Namun, beberapa orang bisa saja menderita penyakit asam lambung tanpa mengalami heartburn.
Sebaliknya, mereka bisa jadi mengalami nyeri di dada, suara serak di pagi hari, atau kesulitan menelan (disfagia).
Pada kondisi ini, penderita asam lambung mungkin merasa seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan, seperti tersedak, atau tenggorokan terasa sempit.
Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD
Dalam Health Line juga dijelasakan bahwa seseorang sangat mungkin mengalami kesulitan menelan jika memiliki penyakit GERD.
Pada penderita asam lambung, keluhan susah menelan ini dapat terjadi sesekali atau lebih teratur.
Frekuensinya tergantung pada tingkat keparahan refluks dan perawatan yang diterima oleh masing-masing penderita.
Seperti diketahui, refluks asam lambung ke kerongkongan yang terjadi secara kronis dapat mengiritasi tenggorokan.
Pada kasus yang parah, hal ini dapat menjadi penyebab susah menelan.
Di mana, jaringan parut dapat berkembang di kerongkongan.
Jaringan parut ini kemudian bisa mempersempit kerongkongan. Kondisi tersebut dikenal sebagai striktur esofagus.
Dalam beberapa kasus, susah menelan dapat menjadi akibat langsung dari kerusakan esofagus.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan Akibat Asam Lambung
Lapisan kerongkongan dapat berubah menyerupai jaringan yang melapisi usus. Ini adalah kondisi yang disebut Barrett’s esophagus.
Melansir Medical News Today, gejala disfagia bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Beberapa orang mungkin mengalami masalah menelan makanan padat, tetapi tidak memiliki masalah dengan cairan.
Sedangkan beberapa orang lainnya mungkin mengalami hal sebaliknya, mengalami kesulitan menelan cairan, tetapi bisa mengelola makanan padat tanpa masalah.
Sementara itu, beberapa orang bisa jadi mengalami kesulitan menelan zat apa pun, bahkan air liur mereka sendiri.
Seseorang mungkin juga memiliki gejala tambahan, termasuk:
Baca juga: 3 Penyebab Heartburn Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Gejala-gejala ini dapat muncul ketika seseorang mengonsumsi makanan yang merupakan pemicu umum refluks asam lambung, seperti:
Jika memiliki penyakit asam lambung yang dibersamai dengan keluhan susah menelan, siapa saja sangat dianjurkan untuk dapat segera berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat menyarankan pengobatan terbaik yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing penderita asam lambung.
Secara umum, susah menelan yang terkait dengan penyakit asam lambung dapat diobati dengan obat resep untuk mengurangi asam lambung.
Selain itu, perubahan gaya hidup mungkin juga dianjurkan dokter kepada pasien untuk membantu membuat aktivitas makan dan menelan terasa lebih nyaman.
Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Karena Heartburn?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.