Namun, penelitian lain telah menunjukkan faktor risiko tambahan yang harus disalahkan untuk kondisi tersebut.
Baca juga: 12 Gejala Preeklamsia pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Artinya, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dampak tekanan darah rendah selama kehamilan pada kesehatan bayi.
Meski begitu, temuan tekanan darah rendah pada ibu hamil tetap saja tak boleh dianggap remeh.
Seperti diketahui, tekanan darah rendah yang terus berkembang dan menjadi parah bisa menyebabkan syok atau kerusakan organ pada ibu hamil.
Kondisi ini selanjutnya bisa mencegah darah mencapai janin yang menimbulkan risiko bagi kesehatan janin.
Di samping itu, salah satu risiko utama bagi wanita yang memiliki tekanan darah rendah adalah jatuh yang disebabkan oleh pingsan.
Beberapa wanita dengan tekanan darah rendah yang berdiri terlalu cepat setelah duduk atau berbaring berisiko mengalami pingsan.
Sering pingsan pada ibu hamil mungkin saja bisa membahayakan janin yang dikandung.
Baca juga: 6 Cara Menaikkan Hb (Hemoglobin) pada Ibu Hamil
Dilansir dari Medical News Today, kehamilan bisa menyebabkan banyak perubahan karena tubuh wanita akan beradaptasi dengan upaya yang diperlukan untuk "menciptakan" bayi.
Inilah sebabnya mengapa sangat penting bagi wanita hamil untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter selama kehamilan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.