Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2021, 15:02 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Ariska Puspita Anggraini

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah FOMO (Fear of Missing Out) dan JOMO (Joy of Missing Out) belakangan sedang gandrung digunakan publik.

Kedua istilah ini sering dianggap banyak orang layaknya dua sisi koin dari sikap terhubungnya manusia dengan tren dan internet.

FOMO sering kali dimaknai sebagai keinginan seseorang untuk terus terkoneksi dengan internet agar tidak ketinggalan tren.

Sementara JOMO, acap dianggap sebagai cara terbaik untuk mengatasi FOMO, yaitu dengan meninggalkan internet dan acuh tak acuh terhadap tren.

Salah Kaprah FOMO di Masyarakat

Anggapan di atas ditampik oleh Psikolog Adi Dinardinata, S.Psi, M.Psi., Adi mengatakan fenomena FOMO berkaitan dengan ketakutan, bukan sekadar keinginan.

"Banyak yang keliru memahami FOMO sebagai keinginan untuk terus terhubung dengan media sosial ataupun gadget. Pemahaman ini keliru, karena rasa ingin dan rasa takut adalah dua hal yang sangat berbeda,"

"Kalau kita hanya sekedar ingin tetap keep up, dan sebenernya tidak takut melewatkannya juga, itu bukan FOMO. FOMO itu pola perilaku dan rasa takutnya seperti orang yang obsesif kompulsif,"

"FOMO adalah ketakutan, takut melewatkan sesuatu, bukan ingin selalu terhubung. Jadi FOMO itu bukanlah rasa ingin. FOMO itu rasa takut," jelasnya.

FOMO juga menurut Adi tidak melulu ketakutan yang berkaitan dengan internet. Fenomena ini bahkan sebenarnya sudah terjadi lama sebelum era internet.

"FOMO itu tidak hanya tentang takut melewatkan sesuatu yang ada di media sosial. Segala hal yang terkait dengan takut melewatkan sesuatu, itu FOMO."

"Takut ketinggalan berita. Takut melewatkan kesempatan untuk mendapatkan yang diinginkan, karena belum tentu ada lagi kesempatan berikutnya, bahkan akut kelewat promo diskon, semua itu adalah FOMO" imbuhnya.

Baca juga: Postpartum Depression

Salah Kaprah Masyarakat Soal JOMO

Sama seperti FOMO, JOMO juga bukan tentang melepaskan diri dari dunia maya dan meninggalkannya sama sekali.

Berkebalikan dengan FOMO, JOMO berarti bisa tetap merasa nyaman meskipun melewatkan banyak hal yang sebenarnya tidak ingin dilewatkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com