Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah, FOMO-JOMO Tak Melulu Soal Media Sosial

Kompas.com - 14/10/2021, 15:02 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Ariska Puspita Anggraini

Tim Redaksi

"Joy Of Missing Out, sesuai namanya, menikmati melewatkan berbagai hal yang tidak ingin kita lewatkan," kata Adi.

Masyarakat sering menganggap menjadi JOMO adalah solusi dari FOMO. Adi menekankan agar lebih hati-hati dalam memaknai istilah ini.

Sebab, dikhawatirkan JOMO justru dianggap sebagai kenyamanan untuk melepaskan sesuatu. Hal ini bisa membuat individu menjadi tidak produktif.

Baca juga: 8 Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal

Baginya, jalan tengah dari fenomena ini adalah dengan menghadapi serta mengatasi rasa takutnya, bukan dengan menghindar dan melepaskan diri dari dunia

"JOMO ini kalau tidak diedukasi dengan baik akan menyesatkan masyarakat untuk pindah dari yang ekstrem satu ke masalah yang ekstrem lain."

"Kalau kita menikmati melewatkan apa pun, menikmati tidak melakukan apa pun, walaupun menikmati itu gak bagus juga karena tidak produktif. Kita tidak mengejar apa yang kita inginkan, itu masalah juga, walaupun dia happy."

"Jalan yang baik itu jalan tengah, the middle way, yang sehat adalah kita menginginkan untuk tetap update, tapi juga tidak memaksakan diri untuk selalu update. Dengan kata lain, keinginan untuk tetap update tidak perlu dibuang, tapi juga tidak dipaksakan," tangkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau