Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2021, 20:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wanita yang baru melahirkan dapat merasakan berbagai emosi campur aduk yang sama-sama kuatnya, mulai dari kegembiraan hingga rasa takut dan cemas.

Di saat bersamaan, kelahiran bayi juga dapat memicu emosi yang mungkin tidak banyak orang duga, yaitu depresi.

Melansir mayoclinic, sebagian besar ibu baru mengalami "baby blues" pascapersalinan. Kondisi tersebut meliputi perubahan suasana hati, tangisan, kecemasan, dan kesulitan tidur.

Baca juga: Beda Postpartum Depression dan Baby Blues, Serupa Tapi Tak Sama

"Baby blues" umumnya dimulai dalam dua hingga tiga hari setelah melahirkan dan dapat berlangsung hingga dua minggu.

Namun, dalam beberapa kasus ibu baru dapat mengalami bentuk depresi yang parah dan berlangsung lama dan dikenal sebagai depresi pascapersalinan atau postpartum depression.

Ibu baru yang mengalami depresi postpartum bukan berarti gagal atau seseorang yang lemah. Kondisi ini dianggap sebagai komplikasi melahirkan.

Penanganan yang cepat dapat membantu penderita agar mengelola emosi dan gejala lebih baik, khususnya dengan menjalin hubungan dengan sang bayi.

Gejala

Gejala dari depresi postpartum mungkin akan sulit dideteksi. Pasalnya, banyak wanita mengalami tanda-tanda ini setelah melahirkan:

  • sulit tidur
  • perubahan napsu makan
  • kelelahan parah
  • libido rendah
  • perubahan suasana hati yang sering terjadi
  • sulit berinteraksi dengan sang bayi
  • sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan
  • pikiran mengganggu, seperti takut menyakiti sang bayi
  • terus-terusan menangis
  • merasa putus asa

Baca juga: Tanda-Tanda Gangguan Kesehatan Usai Melahirkan

Penyebab

Belum ditemukan secara jelas penyebab dari depresi postpartum.

Beberapa hal yang diduga menjadi penyebab dari depresi postpartum, yaitu:

  • riwayat masalah kesehatan mental, khususnya depresi
  • riwayat masalah kesehatan mental selama kehamilan
  • tidak memiliki keluarga atau teman dekat sebagai pendukung moral
  • hubungan yang sulit dengan pasangan
  • kondisi lingkungan yang menekan, seperti finansial atau adanya berita duka
  • trauma fisik atau psikologis, seperti kekerasan dalam rumah tangga
  • mengalami "baby blues"

Dibutuhkan adaptasi dalam menjadi orang tua. Bayi yang baru lahir rentan memicu stres dan membuat tubuh menjadi kelelahan.

Diagnosis

Jika memiliki gejala dan berlangsung hingga dua minggu, bahkan menjadi lebih parah, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan.

Apalagi jika sang ibu merasa kesulitan mengurus sang bayi atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri dan sang bayi.

Evaluasi psikologis yang mungkin akan dilakukan dokter, meliputi:

  • meminta sang ibu mengisi kuesioner khusus
  • melakukan tes darah untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan tiroid
  • melakukan tes lain jika terdapat dugaan penyakit lain yang mendasari

Baca juga: Beda Baby Blues dan Depresi Pascamelahirkan

Perawatan

Banyak ibu baru yang menderita depresi postpartum dalam diam. Menganggap apa yang mereka rasakan normal dan menjadi bagian dari menjadi seorang ibu baru.

Perawatan untuk depresi selama kehamilan sangat penting. Dibutuhkan kesadaran dan pemahaman yang lebih besar demi kesejahteraan sang ibu dan bayinya.

Perawatan yang mungkin dianjurkan dapat berupa:

  • terapi seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau psikoterapi.
  • pengobatan seperti antidepresan
  • perubahan gaya hidup agar dapat meredakan gejala yang timbul

Pencegahan

Jika seorang wanita memiliki riwayat depresi, khususnya depresi postpartum, segera sampaikan kepada dokter jika memiliki rencana atau mengetahui bahwa sedang hamil.

  • Selama kehamilan. Dokter akan mengawasi dengan ketat tanda dan gejala depresi. Dokter juga akan melakukan evaluasi psikologis. Depresi ringan juga dapat dibantu oleh kelompok pendukung, konseling, atau terapi lainnya. Dalam beberapa kasus, dokter juga mungkin akan meresepkan antidepresan.
  • Setelah bayi lahir. Dokter akan menganjurkan pemeriksaan awal untuk melihat jika ada tanda atau gejala depresi postpartum. Semakin dini terdeteksi, pengobatan akan lebih cepat dimulai dan gejala akan mereda dengan lebih cepat. Antidepresan atau psikoterapi biasanya akan diberikan setelah melahirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau