Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2021, 10:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Tekanan darah rendah (hipotensi) pada ibu hamil tak boleh dianggap remeh.

Pasalnya, gangguan kesehatan ini bisa membahayakan ibu hamil sendiri maupun bayi yang dikandung.

Merangkum Health Line, pada ibu hamil, tekanan darah rendah yang tidak terkontrol bisa membuat drop parah, menderita kerusakan organ, hingga mengalami syok yang mengancam jiwa.

Baca juga: Bahaya Darah Rendah pada Ibu Hamil

Sementara itu, pada bayi, tekanan darah rendah yang terjadi selama kehamilan bisa membuat berat badan lahir rendah atau bahkan lahir mati.

Oleh sebab itu, tekanan darah rendah pada ibu hamil perlu ditanggulangi.

Mengenal gejala darah rendah pada ibu hamil kiranya baik dilakukan untuk membantu dalam upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin atas gangguan kesehatan ini.

Gejala darah rendah pada ibu hamil

Melansir Medical News Today, gejala darah rendah sangat mungkin mengganggu atau mengurangi kualitas hidup bagi wanita hamil, terutama jika mereka belum pernah mengalaminya sebelumnya.

Beberapa kondisi yang bisa dicurigai sebagai tanda atau gejala darah rendah pada hamil di antaranya, yakni:

  1. Keliyengan atau kepala seperti berputar
  2. Perut terasa mual
  3. Pusing yang dapat menyebabkan pingsan, terutama setelah berdiri dengan cepat
  4. Kelelahan umum yang mungkin bertambah buruk sepanjang hari
  5. Tidak dapat menarik napas atau napas jadi pendek dan cepat
  6. Sering merasa haus, bahkan setelah minum
  7. Kulit dingin, pucat, atau lembap
  8. Masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur atau penglihatan ganda
  9. Depresi (sulit berkonsentrasi atau berpikir)

Baca juga: Anemia pada Ibu Hamil: Penyebab, Ciri-ciri, Cara Mengatasi

Setiap ibu hamil yang merasa mengalami gejala darah rendah yang mengganggu seperti ini harus melaporkannya kepada perawat atau dokter.

Tekanan darah rendah pada dasarnya bisa didiagnosis dengan tes sederhana.

Perawat atau dokter bisa menggunakan alat tensimeter atau lebih tepatnya disebut sfigmomanometer untuk mengukur tekanan darah ibu hamil.

Tes ini sebenarnya bukan hanya bisa dilakukan di fasilitas kesehatan.

Ibu hamil juga dapat membeli alat sendiri dan mengukur tekanan darah di rumah.

Jika ibu hamil didiagnosis memiliki tekanan darah rendah selama kehamilan, dokter mungkin akan melakukan lebih banyak tes untuk menyingkirkan kondisi lain.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Berapa tekanan darah normal pada ibu hamil?

Menurut American Heart Association, secara umum, orang dewasa dikatakan memiliki tekanan darah normal jika angkanya berada di atas 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg, termasuk pada wanita hamil.

Seorang dokter biasanya akan mendiagnosis tekanan darah rendah pada ibu hamil ketika pembacaannya berada di bawah angka 90/60 mmHg.

Selama 12 minggu pertama kehamilan, seorang wanita mungkin melihat penurunan tekanan darahnya. Ini adalah kondisi normal.

Di mana, tekanan darah rendah akan sering tetap pada tingkat rendah selama trimester pertama dan kedua dan akan meningkat lagi selama trimester ketiga.

Dokter akan terus memantau tekanan darah pada hari-hari setelah kelahiran untuk mencari komplikasi pasca-kehamilan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com